Selasa, 19 Januari 2016

7 Years Of.. Love [ Yesung - Ji Kyung - Kyuhyun - Na Young || ONESHOOT ]




Tittle : 7 Years Of…  Love
Cast :
Lee Ji Kyung
Kim Jong Woon
Han Na Young
Cho Kyuhyun

Other Cast: Lee Hyuk Jae/Eunhyuk, Lee Dong Hae
Genre: Sad, ETC
FB: Nevi Marliani
Author: N
Twitter: @Monstar001126
Length : OneShoot
Rated : Teen(s)                           
WARNING : Typo(s)
Mohon maaf bila ada kekurangan dan kesamaan cerita/Nama secara tidak sengaja^^
Photo Edited By Author
Song: ~ Minami Kuribayashi - Namida No Riyuu
           ~ Kyuhyun – 7 Years Of Love
Jangan lupa kunjungi blog Author (neviland.blogspot.co.id)
It’s Just FICTION
~~
Happy Reading ^^


“Aku melepas cincin pasangan kita, dengan ini kita sudah berpisah. Jangan cepat melupakanku! Jangan membenciku, aku akan sangat terluka..”

“Rasa sakit itu begitu menusuk, namun meskipun kebohongan itu telah bertumpuk.. Aku tak bisa berhenti, aku tak dapat menghentikan perasaan ini.”

“Maafkan aku, aku tau aku egois. Tapi ini takdirnya… Aku mencintainya..”

”Jangan menangis karenanya, Lihat aku.. Aku masih disini, aku akan selalu disini bersamamu, aku tak peduli apapun. Tapi aku akan tetap denganmu..”



7 Years Of Love




Embun pagi membasahi tanah kota seoul, matahari sudah mulai menampakan dirinya kepermukaan bumi. Orang-orang mulai berlalu-lalang, menjalani aktifitas mereka. Tampak seorang gadis tengah terduduk di meja belajarnya, melipat kedua kakinya dikursi berwarna biru muda itu. Ia menenggelamkan wajahnya antara lipatan kedua tangannya yang ditopang oleh siku nya. “Hhhh…”Entah sudah keberapa kalinya Ia menghela nafas gundah, namun sedari kemarin Ia merasa ada yang tak beres dengan hatinya. Matanya terlihat sangat sembab, kembali teringat kejadian-kejadian.. Ralat!! Tepatnya kenyataan-kenyataan yang sungguh diluar otak. Sungguh Ia harap semua ini hanya angin-angin yang dengan tanpa sengaja lewat dihidupnya, setelah itu mereka pergi. Tapi apa?! Ini sudah bulan ke 3, dan juga tepat 2 tahun kekasihnya menyembunyikan hubungan gelapnya bersama sahabatnya sendiri. Kalian tau bukan bagaimana rasanya saat orang yang sudah bersama kita lebih dari 7 tahun ini ternyata telah membohongi kita selama 2 tahun? Dan apa? Bersama sahabatnya sendiri? Oh sungguh itu sangat keterlaluan bukan? Tapi dengan bodohnya, Lee Ji Kyung –gadis itu. Malah menyembunyikan kebenarannya dan berpura-pura tidak tahu. Awalnya Ia merasa biasa saja, karena Yesung.. Sang kekasih memang orang yang dingin. Namun kecurigaannya mulai terbongkar kala Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri Kekasihnya dan sahabatnya tengah bermesraan di atap kampus. Saat itu Jikyung, hendak memberi kejutan hari jadi nya dengan Yesung ke 7 tahun. Namun yang Ia lihat hanya lah sebuah pengkhianatan semata.

FLASHBACK ON

Jikyung berjalan membawa sebuah keranjang berupa alat merajut, Ia memamerkan senyumannya dan sesekali melihat hasil rajutannya yang telah Ia kerjakan selama seminggu penuh ini. “Eoh?! Donghae-ahh!!”Teriaknya kala melihat seorang pria melintas dihadapannya. Pria itu pun menoleh, kemudian memamerkan senyum ikannya dan menghampiri si gadis. “Ji? Apa yang kau bawa?”Tanya Donghae penasaran, Jikyung hanya tersenyum malu “Donghae-ahh! Kau melihat Yesung?”Tanya Jikyung “Eh? Yesung ya? Kulihat 30 menit yang lalu Ia berjalan menuju atap kampus”Jawab Donghae “Begitukah?”Lirih Jikyung “Hey! Aku lupa pasti ini untuk si kepala besar itu? Kau merajutnya sendiri ya? Cantik sekali! Buatkan aku satu”Pinta Donghae antusias sambil hendak mengambil sebuah kain di keranjang yang dibawa Jikyung, namun yang Ia dapatkan hanya sebuah pukulan kecil yang mendarat di tangannya “Aww! Yak Lee Ji… Ini sakit”Kesal Donghae “Rasakan! Ini balasan karena kau mencoba merebut kado satu-satunya Yesung Oppa”Jawab Jikyung “Apa? Apanya yang merebut? Aku kan hanya minta dibuatkan satu”Gerutu Donghae, Jikyung terkekeh “Tentu saja, ini hasil buatanku dan kado satu-satunya yang ku berikan untuk Yesung Oppa adalah hasil buatanku”Jawab Jikyung, Donghae hanya mencibirnya. “Shh.. Kira-kira Yesung Oppa akan memberiku hadiah apa ya?”heran Jikyung “M-O-L-L-A!”Jawab Donghae menekankan perkataannya “Sudah sana, ku yakin Yesung sedang menyiapkan kejutan untukmu diatas sana”Titah Donghae, Jikyung pun tersenyum mengangguk, membayangkan apa yang Yesung sedang perbuat disana, mungkin dibenaknya kini adalah sebuah balon-balon dan hiasan manis yang dibuat kekasihnya seperti tahun lalu. “Baiklah, aku pergi! Bye”Pamit Jikyung sambil berjalan, Donghae pun tersenyum kemudian melambaikan tangannya kepada sahabat kecilnya. Jikyung pun kini telah sampai ditangga terakhir. Ia pun tersenyum menatap pintu yang menghubungkan tangga-tangga ini dengan atap kampus yang penuh dengan pemandangan indah. Hingga tinggal 4 anak tangga dihadapannya, Ia sudah dapat meliaht pintu itu, Ia pun menaiki
Satu tangga…
Tangga kedua..
Tangga ketiga..
Tangga ke empat..

Sampai akhirnya kini Ia tengah memegang knop pintu. Namun senyumnya seketika pudar, Kala Ia melihat kedua insan itu dari balik celah jendela pintu. Matanya membulat sempurna, gadis itu.. gadis yang tengah tertidur dipangkuan kekasihnya. “Han Na Young…” Lirihnya pelan hampir tak terdengar. “Oppa.. Aku sudah sangat lelah dengan semua ini, kita sudah menyembunyikan hubungan kita selama 2 tahun ini. Tapi kau tak pernah memutuskannya” Suara gadis yang sangat Ia kenal itu terdengar, nyaris menusuk ulu hatinya. “Jangan Jongwoon.. Jangan..”Batinnya. Namun Tuhan berkehendak lain, Pria itu tampak mengecup pelan kening gadis yang tengah tertidur dipaha nya. “Sabarlah sayang.. Maafkan aku, tapi aku takut menyakitinya. Dia sangat lemah, bersabarlah.” Jawab kekasihnya dan juga… kekasih sahabatnya. “Oppa.. Kau mencintaiku atau Jikyung?” Pertanyaan itu, Pertanyaan yang keluar dari mulut Na Young membuat mereka semua terdiam, Yesung kini terdiam, mencoba menimang-nimang jawabannya, sedangkan kedua gadis itu terdiam menunggu jawaban Yesung. “Tentu saja aku cinta.. Aku cinta padamu.. Aku mencintaimu Han Na Young”Jawaban Yesung membuat Jikyung melemas seketika, apa arti 7 tahun ini baginya? Apa arti dirinya selama ini? Sungguh Jikyung tak habis fikir, Ia meremas dress nya. Airmatanya sudah mengalir deras dari mata Onyx nya. “Aku juga mencintaimu Yesung..”Jawaban Na Young semakin memohok hatinya, mendapat kesakitan dua kali lipat dari dua orang yang kita sayangi? Oh Tuhan.. Itu sama saja mati dalam kehidupan. Ditambah Ia harus menahan isakannya agar tak terdengar dari kedua sejoli itu. Matanya kembali membulat kala melihat pemandangan yang lagi-lagi menyesakkan dadanya. Mereka berdua.. mereka berdua menautkan ciumannya di hadapan matanya. Ia membekap mulutnya dalam, kemudian berlari dari tempat itu. Menjauh dari deritanya, kemudian menangis sejadi-jadinya. Tentu saja, tanpa diketahui siapapun.

FLASHBACK OFF

Buliran airmata itu kembali terjatuh dari si pemilik mata Onyx itu, gadis itu kembali menyembunyikan wajahnya, larut dalam kesedihannya. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa sahabatnya sendiri memacari kekasihnya? Bagaimana bisa kekasihnya berkhianat bersama sahabat yang sudah Ia anggap kakak itu? Apa salahnya selama ini, padahal gadis ini dikenal dengan gadis baik dan periang. Itulah mengapa Yesung memacarinya, namun 2 tahun belakangan ini. Yesung kurang perhatian, Pria itu bahkan bisa saja dengan seenaknya memutuskan janji mereka. Dan lebih parah lagi, Yesung waktu itu pernah menurunkan Jikyung ditengah jalan saat malam hari, dengan alasan bahwa Jongjin masuk rumah sakit, padahal saat Ia pulang kerumahnya, Ia berpas-pas’an dengan Jongjin di halte. Dan Ia pun teringat, pesan-pesan yang dikirimkan Na Young pada Yesung, Ia membacanya saat Yesung ke toilet. Na Young berkata Ia merindukan Yesung, Ia bilang Ia sakit dan hanya ingin ditemani Yesung. Ia bilang Ia ingin bermanja-manja. Dan Itu sungguh membuat hati Jikyung sesak. Terlebih saat Yesung menjawab telepon yang sepertinya dari Na Young dihadapannya. Dan dengan paniknya Yesung menepikan mobilnya di pinggir jalan, kemudian meminta Jikyung keluar. Dan Ia memutar balik mobilnya, menuju arah apartement Na Young. Hatinya begitu sesak, terkadang Ia merasa bahwa hubungan ini sudah tak dapat di lanjutkan, namun apa?! Jika Ia melepas Yesung toh tak ada gunanya, mungkin itu akan lebih sakit lagi.

“Drtt..Drtt..”Ponselnya berdering, membuyarkan segala ingatannya. Jikyung pun meraih ponsel itu kemudian melihat siapa si penelepon “NamjachinguYesung Oppa” Itulah yang tertera di ponselnya, dengan gembira dan bercampur rasa sesak saat melihat nama itu, Ia pun menghapus kasar airmatanya, kemudian menekan tombol hijau. “Yeobseyo?”Ucap mereka berbarengan. “A-Ah.. Ne Oppa ada apa? Tumben sekali menelepon”Ucap Jikyung sekaligus tanpa sadar menyindir Yesung. Yesung pun berdehem, berusaha menormalkan suaranya yang terdengar gugup. “Ma..Mari kita bertemu”Jawabnya to the point tanpa menjawab pertanyaan Jikyung, “Bertemu?”Heran Jikyung dengan perasaan yang yah.. terbilang takut. “Aku tunggu di Kona Beans, 30 menit lagi kita bertemu disana” Lanjut Yesung dengan nada yang memaksa, Jikyung pun menghembuskan nafasnya pelan, menghilangkan ketakutannya, matanya sudah berkaca-kaca sekarang, mungkin Ini akhirnya..! “Ba-Baiklah”Jawab Jikyung dengan nada bergetar, membuat Yesung terdiam sejenak. “Ji.. Kau tidak apa?”Tanya Yesung, Jikyung mengangguk “Ak-Aku hanya flu. Baiklah sampai berjumpa.. Aku tutup dulu, aku harus bersiap agar terlihat cantik dihadapanmu”Jawab Jikyung kemudian langsung menutup sambungan telepon, Ia pun kemudian menangis sejadi-jadinya. Ia pun kemudian menghapus airmatanya, kemudian berjalan menuju lemari pakaiannya. Setelah beberapa kali memilih, akhirnya dengan kemeja yang membalut tubuhnya dan tutupi dengan cardigan hitamnya, dengan rok selutut dan tas tangan dengan warna yang sama, Ia pun menguncir rambutnya yang panjang itu, kemudian berjalan dengan highheels hitam-putih, keluar dari kamarnya, “Eoh Jikyung-ahh? Kau mau kemana?”Sapa seorang pria yang tengah duduk dan sibuk dengan ponselnya, “Ak-Aku akan bertemu Yesung Oppa”Jawab Jikyung gugup, Pria itu pun terdiam, menghentikan aktiftasnya, kemudian menoleh pada Jikyung. “Apa? Apa kau yakin?”Tanya pria itu kemudian menghampiri Jikyung, Jikyung hanya mengangguk, kemudian menunduk. Terdengar, Eunhyuk –kakaknya. Menghela nafas kasar “Tidak! Aku tidak mengizinkanmu”Jawab Eunhyuk kesal. “Tidak! Aku akan tetap pergi Oppa, aku sungguh tak apa”Jawab balik Jikyung, “Berhentilah menyakitimu!! Tinggalkan dia!”Bentak Eunhyuk, Jikyung lagi-lagi menggeleng, “YAK!! Lee Ji K-“ “INI YANG TERAKHIR KALINYA OPPA! In-Ini.. akan menjadi perpisahan kami”Lirih Jikyung, menyembunyikan airmatanya. Eunhyuk terhenyak, Emosinya pun meredam, bahunya yang tadi menegang kini kembali merenggang. Menatap sang adik dengan tatapan yang sungguh sulit diartikan. Kesal, sedih, marah, kecewa, jengkel, sakit.. semuanya menjadi satu. Ia pun menarik tubuh adiknya, kemudian memeluknya. “Maafkan Oppa, karena membentakmu. Pergilah, tapi akhiri semuanya. Masih ada pria yang lebih baik dari dia”Ucap Eunhyuk lembut Jikyung pun hanya mengangguk, matanya sudah berkaca “E-Eoh..”Jawabnya sekuat mungkin “Tidak! Tak akan ada yang lebih dari Yesung”Batinnya memberontak, Eunhyuk pun melepaskan pelukannya. Menghapus jejak airmata yang entah sejak kapan sudah mengalir dipipi chubby adiknya. “Apa Oppa perlu mengantarmu? Atau menyuruh Donghae?”Tawar Eunhyuk, Jikyung lagi-lagi menggeleng “Aku.. Aku akan naik bus saja”Jawab Jikyung mantap, Eunhyuk pasrah “Baiklah.. hati-hati dijalan, jika terjadi sesuatu telepon Oppa atau Donghae segera hem?”Ucap Eunhyuk lembut “Iya, Aku pergi sekarang!”Pamit Jikyung. Gadis itu pun berjalan, menyusuri jalanan sekitar 200 meter hingga akhirnya Ia berada di sebuah halte, Ia pun duduk, menunggu bus. Sesekali kakinya menendang-nendang udara pelan, berusaha menghilangkan kegugupannya saat ini. Ribuan kali Ia berusaha menahan airmatanya. Ia tau.. sangat tau, pria itu pasti akan mengakhirinya.. Semua itu akan berakhir. Tak lama kemudian sebuah bus pun datang, dengan sigap. Jikyung berdiri kemudian berjalan menaiki bus itu dan duduk di pojok belakang sendirian, menatap indahnya pemandangan Seoul juga cerahnya cuaca saat ini. Secerah hati mereka berdua sepertinya, itulah fikirnya. Kenangan demi kenangan kembali melintas di otaknya, seperti sebuah rol film yang terus terputar kembali. Matanya lagi-lagi berkaca, namun dengan sekuat tenaga Ia berusaha menahannya, Ia sadar. Ia tak harus seperti ini selamanya, Namun untuk hidup tanpa Yesung.. rasanya itu lebih menyakitkan, mengingat sudah sepuluh tahun mereka saling mengenal dan tujuh tahun sudah mereka menjalin hubungan. Dan kenyataan itu seolah meruntuhkan seluruh impiannya untuk dapat bersanding dengan pria itu. Tanpa Ia sadari, bus pun telah berhenti. Ia pun turun, kemudian berjalan dengan langkahnya yang Ia buat seceria mungkin, didepannya kini sudah ada sebuah CoffeeHouse bernama Kona Beans itu. Tempat yang tak asing lagi dimatanya, karena memang Ia dan kekasihnya sering menghabiskan waktunya disini, hanya mereka berdua. Ia pun berjalan kemudian membuka pintu dengan perlahan “Selamat datang..” Sapaan dari seorang pelayan membuatnya tersenyum tipis pada pria yang pasti sudah mengenalnya dan kekasihnya itu. Ia pun kemudian berjalan kesebuah tempat dimana Ia dan Yesung sering duduk disana, namun langkahnya terhenti kala mendapati Yesung tengah membelai lembut rambut seorang gadis ditempat favorit mereka. Jikyung menghela nafas pelan, menelan semua pahit yang Ia rasakan. Ia pun kemudian berjalan mendekati kedua orang itu, “Ekhemm..”dehemnya, membuat kedua sejoli itu terhenti dari keromantisan mereka, kemudian menghadap ke arah Jikyung. Mereka berdua terkejut, gegelapan, seperti orang yang ketahuan baru mencuri. “D-Duduklah”Tawar Yesung, Jikyung pun duduk didepan mereka. Bukan ditempatnya seperti biasanya, disamping Yesung. “Kau mau pesan apa?”Tanya Yesung berbasa-basi. “Tidak, lambungku sedang kambuh”Jawaban Jikyung, sedikit memohok hati Yesung. Ia merasa seperti seorang pria tak bertanggung jawab sekarang. “Ah begitu.. Maaf”Jawab Yesung sambil menggaruk kepalanya pelan. Jikyung hanya berdehem sambil menunduk. Lalu semuanya hening… Tak ada pembicaraan yang keluar dari ketiganya, hingga gadis disamping Yesung. Han Na Young, menarik-narik kemeja Yesung. Yesung pun menoleh dan mendapati tatapan ‘ayo lakukan!’dari kekasih gelapnya. Yesung pun mengangguk pasrah, Ia seperti berada di antara hidup dan mati. Maju salah, mundur jatuh, sangat menyiksa. Disaat Ia harus memilih antara gadis yang sudah menemaninya selama 7 tahun itu dan gadis yang baru Ia kenal 2 tahun itu. “Ak-Aku.. Aku ingin jujur padamu”Ucap Yesung membuka pembicaraan, Jikyung hanya terdiam. Sungguh.. Ia tak siap mendengar seluruh kenyataannya. Ia tak siap melepas prianya. “Sebenarnya Na Young dan Ak-“Ucap Yesung terpotong “Aku sudah tau!!”Potong Jikyung cepat, Kedua orang didepannya tersentak, menatap gadis itu terkejut. “Apa?! Kau sudah tau?”Tanya Na Young terkejut, sejujurnya Ia juga merasa menjadi sahabat yang menusuk sahabatnya sendiri dari belakang, tapi apa daya? Cinta telah membutakannya. “Aku sudah tau 3 bulan lalu, tapi ku fikir lebih baik aku diam”Lanjut Jikyung dengan suara bergetar, Airmatanya yang sedari tadi Ia tahan akhirnya menetes. “Ji-Jikyung-ahh gwaenchana?”Khawatir Na Young “YAK! Kenapa kalian menyembunyikannya dariku? Kalian ingin membuat kejutan untukku ya? Hahaha.. Hftt.. Aku sangat senang, selamat ya!”Tawa hambar Jikyung membuat jantung Yesung berdetak lima kali lebih cepat, hatinya terasa sakit kala melihat tawa yang malah melukiskan airmata yang tersembunyi dibalik mata bening gadis itu. Ia sungguh bodoh.. bodoh menyia-nyiakan gadis sebaik dia. “Ji.. Ak-Aku minta maaf.. Ak-“Lagi-lagi ucapan pria itu terpotong “Kalian sudah menyembunyikan berapa lama? Kenapa tak memberitau ku? Kalian benar-benar teman yang tak mau membagi kebahagiaan kalian ya rupanya”Candaan dari mulut Jikyung benar-benar hanya kebohongan semata, nyatanya ingin sekali Ia memaki kedua orang dihadapannya itu. Tapi apa? Mereka berdua terlalu berarti dihatinya, hingga Ia tak sampai hati memaki mereka berdua, dasar gadis bodoh! “2 Tahun..”Lirih Yesung merasa bersalah “Wahh.. Chukkaeyo!! Maafkan aku baru mengucapkannya 2 tahun kemudian. Semoga kalian berbahagia eoh?! Ah ini jam berapa? Aku ada janji.. Aku harus pergi sekarang! Sampai jumpa!”Pamit Jikyung “Jikyung tunggu!!”Ucap Yesung sambil berdiri, membuat gadis yang itu menghentikan langkahnya, tanpa menoleh. “Maafkan aku, aku memang bajingan.. Maki aku sesukamu, tapi ku mohon jangan lupakan aku.. Jangan benci aku.. Aku akan sangat terluka nanti”Ucap Yesung membuat Jikyung yang tengah berusaha menahan tangisnya, menghela nafas sejenak. “Tidak! Kalian akan masih tetap jadi sahabatku.. Namun aku dan kau.. Kita tak bisa menjadi seperti dulu lagi, cinta kita telah hilang. Berbahagialah.. Ku harap kalian akan bersama selamanya.. Dan Yesung-ssi.. Terima kasih untuk 7 tahun ini”Lagi-lagi Yesung harus menahan sesak didadanya, Ia merasa sangat-sangat bodoh. Kenapa Ia harus jatuh cinta pada sahabat gadis itu? Kenapa Ia harus menjadi pria bajingan seperti ini? Ingin sekali Ia memaki dirinya, Ingin sekali Ia membunuh dirinya sendiri karena telah menyakiti gadis yang sangat berarti dihatinya.. bahkan mungkin sekarangpun, Yesung masih memiliki ruang untuk Jikyung. Walau telah tertutupi oleh Na Young. Namun setiap Ia bersama Na Young, Ia selalu merasa bersalah pada Jikyung. “Baiklah.. Aku harus pergi sekarang.. Selamat tinggal” Yesung dan Na Young tersentak mendengar kata-kata itu “TIDAK!! Tunggu!!”Teriak Yesung, Jikyung kembali terdiam. Dalam hatinya Ia mengutuk pria itu “Apalagi?! Apa membuatku terluka seperti ini masih belum cukup? Aku ingin menangis.. Aku sudah tak tahan!!” Batinnya. Yesung pun berjalan, mendekati Jikyung. Pria itu pun mengangkat kedua tangannya, tangan kanannya terulur menuju jari manis kirinya, menarik sebuah cincin yang sudah melingkat selama 7 tahun ditangannya. Kemudian tangan satunya pun beralih, meraih tangan gadis itu dan menyerahkan cincin pasangan mereka itu pada gadis itu. “Maafkan aku karena tak bisa menepati janjiku, aku mengembalikan cincin kita. Dengan ini.. aku sudah tak terikat lagi dengan janji kita.. Kita.. Kita sampai disini”Ujar Yesung panjang lebar dengan perasaan yang begitu bersalah dihatinya, Ia menatap gadis didepannya yang sedang menunduk, walau Ia tak melihat airmata itu, tapi Ia tak tau. Nafas gadis itu sudah tersenggal-senggal, bahkan punggungnya sudah naik turun. “Baiklah.. Kita sampai disini”Jawab Jikyung cepat kemudian menarik tangannya dari tangan Yesung.. dan pergi meninggalkan mereka berdua yang masih berada dalam dunia mereka sendiri. Mereka merasa seperti orang terhina yang ada dimuka bumi ini, mengkhianati dan menyia-nyiakan orang berharga seperti itu? Oh Ayolah! Bahkan pelayan tampan yang tadi menyapa Jikyung pun kini tengah menatap tak suka pada mereka, Pria itu menatap tajam Yesung seolah membencinya begitu dalam. Melihat gadis tadi keluar dengan raut wajah dan keadaan yang sangat mengenaskan membuatnya naik pitam, entah sejak kapan. Tapi sebenarnya pria itu sudah lama memperhatikan Yesung dan Jikyung. “Dasar Pria bodoh! Dia menyia-nyiakan gadis sebaiknya untuk gadis itu. Ayolah!! Apa dia buta? Atau matanya itu terlalu kecil  untuk melihat?” Cibir pria itu. “Apa?! Hey Kyu.. kau sedang apa berkomat-kamit seperti itu?”Tanya seorang wanita yang tiba-tiba menepuk bahunya, membuatnya terlonjak kaget. “Ahh Noona! Kau mengagetkanku.. Kebetulan, tolong jaga kasir dulu ya. Aku harus pergi! Bye~”Pamit Kyuhyun sambil melepas celemek Kona Beans pada kakaknya, sipemilik Kona Beans ini. “YAK! Dongsaeng kurang ajar!”Kesal Ahra, namun mau tak mau Ia harus menjaga kasir ini.



DITEMPAT LAIN_

Tampak gadis itu tengah berjalan gontai disebuah taman tak jauh dari tempatnya tadi, airmata itu sudah mengalir di pipinya. Kepedihan itu terus menjalar di tubuhnya, rasanya Ia seperti orang paling malang di dunia ini. Tubuhnya kini ambruk, seluruh tenaganya sudah tak cukup membuatnya berdiri, hingga akhirnya Ia menangis tersedu-sedu. Menangisi segala penderitaannya. Orang-orang yang berlalu lalang menatapnya aneh, ada juga yang saling membisikan, mengatakan kasihan pada Jikyung. Seorang pria tengah berlari cepat, nafasnya tersenggal-senggal. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, kesegala arah. Namun tak Ia dapati juga gadis itu. Hingga akhirnya matanya menangakap seorang gadis yang tengah terduduk ditanah itu, dengan bahu yang terus bergetar, Kyuhyun –pria itu pun menghampiri Jikyung perlahan. Kemudian mensejajarkan tubuhnya dengan gadis itu. Perlahan tangannya terulur, menangkup kedua pipi gadis itu, kemudian menghampus airmata yang mengalir dari mata yang menurutnya indah itu. “Jangan menangis.. Aku tak suka melihat seorang gadis cantik sepertimu menangis.. apalagi seorang pria yang menyebabkannya menangis.”Ujar Kyuhyun lembut, Jikyung pun tersadar kemudian matanya bergerak dan mendapati wajah Kyuhyun yang tak jauh dari wajahnya “K-Kau..”Kagetnya, detik selanjutnya Kyuhyun mendekatkan wajahnya pada wajah gadis itu, gadis yang telah lama Ia perhatikan, gadis yang berhasil mengambil hatinya sejak pertama melihatnya. Ia pun menautkan bibir tebalnya dengan bibir cherry milik Jikyung, mengecupnya lembut, kemudian melepaskannya secara perlahan dan tersenyum pada Jikyung yang masih mematung seperti orang bodoh. “Jangan menangisi pria yang telah menyakitimu.. Kau terlalu berharga untuknya, karena itu tuhan melepaskanmu dari nya” Jikyung semakin terisak saat kata-kata itu keluar dari mulut Kyuhyun, “Hikksss… Appo!! Ini sangat menyakitkan!! Bagaimana bisa mereka melakukan ini padaku?!! Apa salahku?!! Hikss.. Aku harus apa?!! Aku harus apa-hikss!!”Teriak Jikyung histeris, seolah mengeluarkan seluruh emosi yang Ia pendam selama 3 bulan terakhir ini. Kyuhyun hanya terdiam, mendengarkan seluruh luapan Jikyung yang telah terpendam, kemudian Kyuhyun merengkuh tubuh gadis itu, menjadikan dirinya sebagai sandaran gadis itu. Sedangkan Jikyung hanya pasrah, karena memang saat ini Ia membutuhkan sebuah dada bidang untuk menangis, namun dada bidang pria bermata sipit itu –Yesung. Sudah tak mungkin Ia gapai lagi, Ia bukan miliknya lagi, semua kisah cinta yang telah mereka perjuangkan, walau Jikyung yang lebih berusaha keras memperjuangkannya itu, kini telah sia-sia. Semua impian mereka telah hancur, masa depan yang sudah terangkai dengan indahnya dan menjadi mimpi mereka kini telah terpecah begitu saja dalam hitungan menit, entah Ia yang bodoh atau bagaimana. Tapi sekalipun Yesung telah mengkhianati dirinya bersama sahabatnya, Ia masih tetap mencintai nya, Jikyung mencintainya. 7 tahun adalah waktu yang lama, sangat lama! Dan Ia harus melupakannya begitu saja?! Meninggalkan seluruh ucapan-ucapan manis dan janji yang telah mereka ucapkan bersama? Oh Ayolah, apa kalian tak punya hati? “Hiks.. Aku sudah diam, tapi kenapa mereka melakukan ini? Aku tak bis-hiks-sa.. Aku tak bisa!! Apa yang harus ku lakukan?”Tangis Jikyung, Kyuhyun masih merengkuh tubuhnya, menyalurkan seluruh kekuatannya untuk gadis itu. Sungguh!! Demi apapun juga, Ia ingin sekali membunuh si Kim Jong Woon itu karena telah membuat gadis yang ada didepannya ini menangis begitu saja, kenapa? Kenapa Jikyung harus mencintai lelaki seperti Yesung? Kenapa harus Jikyung yang tersakiti? Ia sungguh tak bisa melihatnya, Ia sungguh tak kuat melihat semua airmata itu ditumpahkan untuk seorang Kim Ye Sung yang telah berkhianat. “Keparat Kau Kim Jong Woon!!”Rutuknya dalam hati. Tanpa Ia sadari setetes airmata juga menetes dari pelupuk matanya. Ia tau! Ia merasakannya, rasa sakit yang begitu menjalar dihatinya, sama seperti halnya Jikyung. Kyuhyun juga menangis, menangisi seorang Lee Ji Kyung yang menangis karena pria yang telah menyakitinya, padahal selama ini Ia sudah mencintai Jikyung, jauh hari sebelum Jikyung mengenal Yesung. Namun dengan sabarnya Ia menunggu, menunggu hingga akhirnya harapannya terkabul, Yesung dan Jikyung telah berakhir. Namun bukan ini yang Ia mau! Bukan! Ia sama sekali tak ingin melihat Jikyung menangis dengan perihnya hingga membuat hatinya terluka seperti ini. Ia hanya ingin.. Jikyung melihatnya juga. Sungguh saat ini juga Ia harus membuang rasa bahagianya atas penungguannya yang tak sia-sia, tapi lihat! Ia menangis sekarang, Ia sangat merasakan apa yang Jikyung rasakan, Ia menangis karena Jikyung menangis, Ia bahkan sering tersenyum saat Jikyung tengah tertawa bersama Yesung di café milik Noona-nya walau hatinya sekaligus tercabik melihat orang yang dicintai tertawa karena orang lain, dan sekarang.. Ia juga harus merasakan hal yang sama, dengan keadaan berbeda. Menangis karena orang yang kita cintai, walau Ia menangisi orang lain.

THE END

Hehe.. Gimana? Gimana? Ni ide tiba2 muncul gitu aja pas lg denger dua lagu diatas, dan tiba-tiba keinget Yesung ama Kyuhyun. Jadilah FF seperti ini:’v pasti ancur hpftt:v wkwkwk.. Maklumlah.. orang sengklek mah gini:v Oke R+C+L nya jangan lupa^^ ingat jangan jadi Siders kalo gamau disamain ama hantu:v kkk~ Sekian^^ Terima RyKyuHaeYe:v


Tidak ada komentar: