Selasa, 16 Februari 2016

Heartache [ 2nd Sequel of “ 7 Year Of Love” ] ( FANFICTION | KYUHYUN/JIKYUNG/YESUNG )


Tittle : Heartache [2nd Sequel “7 Years Of Love”]
Cast :
Kim Jong Woon
Lee Ji Kyung
Cho Kyu Hyun

Other Cast
Genre: Sad, Campuraduk:v, ETC
FB: Nevi Marliani
Author: N
Twitter: @Monstar001126
Length : OneShoot
Rated : Teen(s)                           
WARNING : Typo(s)
SONG: ONE OK ROCK – Heartache (Studio vers.)
Kyuhyun – At Close,
Super Junior K.R.Y. – The Point Of No Return,
Kyuhyun – 7 Years Of Love

Mohon maaf bila ada kekurangan dan kesamaan cerita/Nama secara tidak sengaja^^
Photo Edited By Author
Jangan lupa kunjungi Wattpad Author (monstar001126)
Dangg dangg dangg!!! Haii Haii~ Author balik lagi bawa FF YeJiKyu!! Dengan bonus sequel yang kemaren [7Years Of Love sama yang Hidden Love(1st seq.)] Ada yang ingetkah? *gkada* #plakk #mojok. Oke.. daripada makin ngelantur.. mending langsung ajadah^^
It’s Just FICTION 
Bagi yang belum baca bisa buka :

7 Years Of Love :
http://neviland.blogspot.co.id/2016/01/7-years-of-love-yesung-ji-kyung-kyuhyun.html

Hidden Love (1st Sequel) :
http://neviland.blogspot.co.id/2016/01/hidden-love-1st-sequel-of-7-year-of.html


~~
Happy Reading ^^

“Sebuah titik dimana kita tak akan kembali lagi, tidak ada satupun kesempatan kedua. Cinta kita telah hancur dan terbakar, Kau tidak bisa menghalau rasa sakit ini. Jadi bagaimana kita bisa kembali lagi?”

“Ini sakit, tapi aku pura-pura tidak mendengarnya. Aku mencoba menghibur hatiku tapi aku bahkan merindukan napasmu. Ini sangat dingin, bahkan hatiku terasa dingin”

~~ Heartache ~~

Terkadang saat mencintai, ada banyak sebuah tembok yang menghalangi, saat kita mencintai.. saat itu juga kita harus menerima semuanya walau sepahit apapun, dan saat itupula.. Namun, berbeda dengan kebanyakan orang yang mempertahankan hubungan mereka, walau banyak orang yang membangun tembok antara mereka. Pria itu masih sama, Ia masih terduduk di sebuah bangku taman, tempat dimana Ia menyatakan cintanya untuk gadis pujaannya. Walau naas, Ia sendiri yang telah membangun tembok antara mereka kini, dan kini Ia menyesal, teramat menyesal. Ingatannya kembali ke beberapa tahun silam, dimana saat Ia dan sang gadis saling berangkulan, berpegangan tangan dan tersenyum bahagia. Berbeda dengan sekarang, dimana Ia harus menelan kenyataan pahit bahwa Ia memang telah kehilangan gadisnya, karena kesalahannya SENDIRI!! Ia menunduk, tersenyum miris mengingat perkataannya beberapa bulan lalu, yang kini malah menjatuhkan dirinya sendiri kedalam jurang. Menatap jemarinya yang kini sudah terasa kosong, “Ji.. Ji.. Apa yang harus kulakukan? Aku merindukanmu?”Lirihnya dengan airmata yang tergenang di pelupuk matanya. Sungguh Ia merasa begitu bodoh!! Bodoh!! Sangat bodoh! Ketika Ia melepas seseorang yang sangat setia, yang sudah menemani nya selama 7 tahun ini, demi orang yang bahkan hanya Ia kenal dalam hitungan minggu, dan Ia mengkhianatinya.. Mengkhianati cinta gadisnya. Dan naasnya.. sang simpanan itu kini telah Ia lepas, karena ketika Ia bersama gadis bernama Han Na Young itu, yang ada difikirannya hanya gadis lain, gadisnya.. Cintanya selama 7 tahun ini, hingga membuat Na Young begitu terasingkan dari hidupnya, dan memilih pergi. Sedangkan Yesung? Tidak.. Ia tak menahan ataupun melarangnya, Ia hanya mengatakan bahwa Ia sudah melupakan Jikyung karena begitu bersalah pada Na Young, namun hatinya berkata lain. Ia merindukannya.. merindukan pujaan hatinya. “Kau masih disini? Sampai kapan kau akan disini? Masih menyesal?”Tanya seseorang membuatnya mendongakan kepalanya. Namun detik selanjutnya Ia kembali menunduk, hidup kembali dalam dunia penyesalannya. Pria itu duduk disamping Yesung, “Katakan padaku, sekarang kau menyesalkan?”Tanya orang itu, Yesung hanya menoleh dan menatap pria itu dengan tatapan sendunya. “Sudah Kuduga..”Lirih pria itu. Lee Donghae, pria itu menghela nafasnya berat. Awalnya Ia memang marah dan emosi ketika mengetahui sahabatnya dikhianati, namun.. Tidak! Ia bukan pria berfikiran pendek, bagaimanapun yang terjadi, Yesung juga salah satu teman dekatnya dan Ia sudah lama mengenal mereka. “Ini semua karma Jongwoon-ahh”Jawab Donghae “Aku tau! Aku tau.. Dan sekarang aku.. menyesal”Potong Yesung, memelankan kata penyesalannya. “Pulanglah! Semuanya sudah berakhir sekarang. Lebih baik kau melupakannya, ku yakin. Jikyung juga sudah memaafkanmu, kau harus bahagia Yesung-ahh! Jikyung melepaskanmu untuk berbahagia, bukan untuk hidup dalam penyesalan seperti ini, Kau pasti akan menemukan seseorang seperti dan bahkan seseorang yang lebih seperti Jikyung.”Ujar Donghae menyemangati sahabatnya. Yesung hanya terdiam, hingga Donghae menepuk bahunya, “Ayo pulang!”Ajak Donghae, dan pada akhirnya si Sulung KIM itu mengalah dan mengikuti langkah kaki temannya. Walau rasa itu masih menghinggapi hidupnya dan fikirannya.

“Mereka bilang buang jauh rasa sakit itu, tapi aku masihlah sama. Dan mereka bilang bahwa aku akan temukan selain dirimu, Tapi semua itu tidaklah benar!”

Kini yang dapat ia lakukan hanya menatapnya dari kejauhan, bersama pria lain. Pria yang kini mungkin saja telah mengisi hati gadisnya. Senyum terpancar dari wajah gadis itu, membuat hati Yesung semakin bergemuruh. Hatinya terasa begitu bahagia dapat kembali melihat senyuman gadis yang bahkan sampai sekarang masih mengisi hatinya, namun saat itu juga Hatinya begitu sakit karena kenyataan bukan Ia lah yang membuatnya tersenyum. Ia hanya seorang bajingan bodoh yang membuat gadis nya menangis. Lagi-lagi Yesung terlarut dari penyesalannya, semua kesalahannya dan kebodohannya. Kini tak ada lagi senyuman itu untuknya, tidak ada lagi ucapan selamat pagi atau apalah itu untuknya, tak ada lagi kasih sayang yang gadis itu beri untuknya. Yang ada hanya sebuah penyesalan. “Aku ingin kembali.. aku ingin semuanya dari awal lagi, aku tak akan melepaskanmu.. kumohon kembalilah”Sesal Yesung. Yah.. Yang dapat Ia lakukan kini hanya bersembunyi dibalik pohon dan diam-diam melihat gadis itu, sama seperti ketika Ia pertama kali memperhatikan gadis itu 7 tahun lalu. Dahulu semua itu terasa indah dan menyejukkan, namun kini keindahan itu harus bertambah dengan rasa sakit yang Ia buat sendiri, yang Ia bangun sendiri. Matanya kembali berkaca-kaca, bendungan sungai kecil itu sudah tercipta, entah sejak kapan. Namun memory nya kini kembali terputar tentang gadis itu lagi, tak peduli apapun kata mereka.. Namun Ia tak bisa melupakannya, Ia tak mungkin bisa melupakannya, Bermimpi saja jika kalian berharap Yesung dapat melupakan gadis itu. Persetan dengan kata-kata yang mengatakan bahwa pria tak boleh menangis, karena lagi-lagi Ia sekarang melakukannya! Menangis karena perbuatannya sendiri. Tak peduli lagi dengan tatapan aneh para mahasiswa/I lain yang kini berlalu lalang dihadapan nya, menatapnya aneh dan heran. Yang Ia rasakan kini hanya rasa sakit yang begitu dalam, hingga menusuk ulu hatinya. Sungguh! Jika Ia bisa.. Rasanya Ia ingin membunuh dirinya sendiri mengingat saat Ia mencampakan gadis itu begitu saja, dan apa sekarang? Ia menyesalinya? Sungguh memalukan!! Ia sendiri yang memulai, tapi Ia sendiri yang terjebak! Dan kini entah sudah keberapa bulannya Ia hidup dalam penyesalannya. Kemudian Yesung melangkahkan kakinya, meninggalkan tempat ini untuk menghilangkan rasa sakitnya, berdo’a kepada Tuhan.. memohon ampun atas kebodohannya dulu dan berharap ada keajaiban yang akan membawanya kembali kemasa itu, masa saat Jikyung miliknya, walau hingga akhirnya memang gadis itu adalah miliknya.

“Mengapa tak aku sadari? Mengapa aku berbohong? Ya, aku berharap aku bisa melakukannya lagi! Membalikkan waktu, kembali ke saat kau jadi milikku”

Yesung perlahan berjalan, meninggalkan tempat ibadahnya, namun Ia tersentak kaget kala mendapati gadis itu tengah berdoa tak jauh dari tempatnya. “Jikyung..”Gumamnya pelan, Perlahan senyumnya terbentuk kala mendapati sudut bibir gadis itu juga tengah menyunggingkan senyuman kebahagiaan dalam doanya. “Kau tak berubah.. kau masihlah sama Jikyung-ahh! Aku merindukanmu”Batin Yesung bergejolak, sungguh saat ini Ia sangat ingin berlari ke arah Jikyung dan memeluknya erat, penuh kerinduan. Namun dengan cepat Ia membalikan badannya, menyembunyikan wajahnya kala gadis itu sudah membuka kelopak mata indahnya. Dengan cepat, Yesung pun berjalan melewati Jikyung dan untungnya Jikyung tak menyadari itu. Dan tepat di depan pintu, Yesung terdiam. Seketika suatu ide muncul diotaknya, Ia pun memutuskan untuk berdiam diri sejenak di samping Pintu tempat ibadah tersebut.

OTHER SIDE

Gadis itu beranjak, senyuman tak henti-hentinya terukir diwajahnya. “Tuhan.. Terima kasih atas kebahagiaan yang engkau berikan” Batin gadis itu sedari tadi terus mengucapkan terima kasih kepada Sang Pencipta. Ia pun melangkahkan kakinya keluar, kemudian menghirup udara segar, sambil memamerkan senyumnya. “Lama tak bertemu!”Suara itu? Senyum Jikyung tiba-tiba pudar begitu saja kala mendengar suara baritone itu. Ia pun menoleh ke belakangnya dan mendapati pria itu tengah berjalan sambil tersenyum, tanpa rasa bersalah apapun. “Y..Ya”Gugup Jikyung, sekuat tenaga Ia mengepalkan tangannya, menahan semua memory itu agar tidak terputar lagi dikepalanya. “Kau masih sama, tak berubah sedikitpun.”Gumam Yesung, Jikyung pun tersenyum tipis sambil menunduk “Y..Ya! Kau juga”Jawabnya singkat “Ak-Aku.. Aku permisi”Lanjut Jikyung cepat-cepat membalikan badannya dan hendak melangkah jauh dari pria itu. ‘GREP..’Tangan itu menahan langkah Jikyung “Aku berubah Jikyung-ahh”Ucap Yesung dengan nada nya yang serius, Jikyung mengerutkan dahinya namun kemudian Ia tersadar akan telapak tangan pria itu masih melingkar di pergelangan tangannya, tidak.. Ini tidak boleh!! Jikyung buru-buru menghempaskan tangan Yesung “Maaf Yesung-ssi! Aku harus pulang!”Ucap Jikyung, “biar ku antar”Sela Yesung cepat “Tidak, maaf! Aku tak akan pulang dulu kerumah, aku permisi! Selamat tinggal”Jawab Jikyung, kemudian segera menjauh dari pria yang masih memandangnya itu. Ada perasaan tak rela kala gadis itu menyebutnya dengan embel-embel ‘–ssi’, Ia sangat merindukan ketika bibir manis gadis itu menyebutnya dengan sebutan ‘Oppa’ atau ‘Chagia’ Itu sangat terdengar manis. Namun lagi-lagi Ia harus menelan pahit pahit kenyataan ini. Namun Ia tak akan menyerah!! Ia akan mendapatkan hati Jikyung kembali. Ia pun melangkahkan kakinya dengan cepat, mengejar Jikyung dan mengikutinya secara diam-diam. Saat itu juga, senyum tak pernah lepas dari wajah Yesung, ketika gadis itu dengan polosnya berjalan bak anak kecil, sesekali bergumam menyanyikan lagu kanak-kanak, Ia fikir berapa umurnya? Kkk~ Gadis ini selalu membuat hatinya berporak-poranda. Hingga akhirnya kakinya terhenti didepan sebuah café yang tak asing lagi untuknya. “Ini…”Lirihnya pelan, ada perasaan bahagia didalam hatinya. Apakah Jikyung merindukannya sehingga datang kembali ke café tempat favorit mereka dulu? Apakah Jikyung juga masih berharap padanya? Apakah.. Apakah Jikyung….. Masih mencintainya? Ia pun segera memasuki café itu kala gadis itu sudah masuk, menduduki kursi yang sering ‘mereka’ tempati dulu. Seorang pelayan yang sepertinya terlihat baru itu menghampirinya, menawarinya beberapa menu yang tersedia dan pilihannya masih tetap pada segelas Cappucino, minuman favoritnya bersama dengan gadis yang.. Tunggu dimana Jikyung?! Ia pun menoleh ke setiap sudut ruangan ini, kemudian mendapati gadis itu tengah membuka mantelnya dan menyimpan tas nya disebuah kubus/? Khusus pegawai. Tunggu.. Apa Jikyung bekerja disini? “Oh!! Sayangku~ Kau sudah datang?”Suara seorang wanita paruh baya itu membuayarkan lamunan Yesung, dan matanya membulat seketika saat wanita itu memeluk erat Jikyung. “Aku merindukanmu sayang.. Apa kau kedinginan? Hey.. Kenapa kau taruh barangmu disitu? Kan sudah ku bilang, bawa saja kedalam”Titah Wanita itu, Jikyung hanya tersenyum “Gwaenchana Eommeoni.. Aku tak akan lama disini”Jawab Jikyung “Apa?! Jadi kau akan pergi lagi? Aish.. Aku bahkan masih sangat merindukanmu, tega sekali~”Wanita paruh baya itu memprotes seraya mempoutkan bibirnya bak anak remaja, Jikyung hanya terkekeh, kemudian mendekatkan wajahnya ke telinga wanita itu. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi Jikyung dengan wajah bahagianya berhasil membuat mata wanita itu hampir melompat keluar. “Astaga!! Benarkah?!! Aigoo.. Aku sangat bahagia sayang, selamat!! Aku sangat bahagia.. Akhirnya..”Heboh wanita itu membuat para pelanggan yang berada di dalam café tersebut, Yesung mengerutkan keningnya heran, Ia sungguh ingin tau apa yang mereka bicarakan. Siapa wanita itu? Apakah Ia pemilik café ini? Tapi bukankah pemilik café ini adalah kakak Cho Kyuhyun? Atau jangan-jangan dia Ibunya? Tapi apa hubungannya dengan Jikyung? Atau.. Ah Tidak!! Yesung segera menepis pemikiran buruk itu, Ia yakin Jikyung dan Kyuhyun hanya teman biasa, lagipula mereka baru kenal. Jikyung tak mungkin memacari seseorang yang baru Ia kenal. Tapi… Bagaimana jika itu benar? Batin Yesung terus bertanya-tanya, fikirannya sungguh berantakan saat ini. “Baiklah, sekarang aku akan menjaga kasirnya, untuk sementara. Eommeoni bisa duduk okay?”Ucap Jikyung riang, Wanita yang dipanggil Eommeoni itupun hanya mengangguk sambil tersenyum senang menatapi Jikyung yang kini sibuk melayani beberapa pelanggan. Dalam diam, sambil menyeruput minumannya, Yesung terus memperhatikan gerak-gerik Jikyung, terlihat sangat manis, terlihat sangat anggun, terlihat begitu Indah.. Lalu kenapa Ia melepasnya begitu saja? Sesuatu yang tak mungkin Ia dapatkan dua kali. Hingga akhirnya, aktifitasnya pun terhenti kala sebuah dentingan lonceng yang bertabrakan dengan pintu café tersebut berbunyi, Jikyung serta wanita paruh baya itu menoleh kesumber suara, senyum mereka mengembang. Jikyung keluar dari tempat kasirnya, menghampiri orang itu. Yesung pun terheran, sepenting apa pelanggan itu hingga Ia harus menyapanya sedekat itu, hingga akhirnya kepalanya ikut menoleh dan mendapati pria itu tengan tersenyum sambil merentangkan tangannya. Dan akhirnya matanya memanas kala gadis itu berhambur ke pelukan si pria. “Cho Kyuhyun!!”Batinnya. Seketika hatinya merasakan sakit yang begitu mendalam, gadis itu.. kenapa memeluknya?

“Jadi inikah sakit hati? Senyumanmu di hari itu berubah menjadi kenangan, aku merindukanmu, hanya dirimu yang mengisi hatiku dan kau pergi. Hanya dirimu yang bisa menyentuh hatiku, kini tak ada lagi, tak ada apapun lagi. Tak ada yang tersisa..”

Kejadian itu tak membuat Yesung berhenti mendekati Jikyung, hari ini Yesung masih terdiam di depan mobilnya, menunggu seseorang yang sedari tadi tak kunjung datang. Entah keberapa kalinya Ia melirik jam tangan yang sedari tadi melingkar ditangannya itu, hingga akhirnya matanya menangkap seorang gadis cantik yang tengah kerepotan membawa buku-buku yang begitu banyak. Ia pun mulai melancarkan aksinya, dengan berpura-pura tak melihat gadis tersebut. Ia menyenggol gadis itu hingga buku-buku tersebut berhamburan ke tanah. “Eoh!! Jeoseonghamnida!”Ucap Yesung berpura-pura menyesal, kemudian ikut membereskan buku-buku itu “Hem.. Gwaenc-“Gadis itu menggantungkan kalimatnya, kala melihat pria dihadapannya. “Eoh! Jikyung-ahh..”Ucap Yesung berpura-pura terkejut. “Ini..”Lanjutnya sambil menyerahkan buku terakhir “N..Ne.. Gamsahamnida..”Jawab Jikyung “Tak dijemput Hyukjae Hyung?”Tanya Yesung berbasa-basi “Anniyo”Jawab Jikyung sambil menunduk “Biasanya kau bersama dengan Kyuhyun-ssi?”Yesung mencoba untuk mencari cara untuk memperpanjang percakapan mereka, namun sialnya malah nama pria itu yang dia sebut. “Anniyo.. Hari ini dia sedang sakit, Jeoseonghamnida.. Sepertinya aku harus pergi”Pamit Jikyung, kemudian segera meninggalkan Yesung “TUNGGU!!”Teriak Yesung membuat ‘sialnya’ kaki Jikyung terhenti “Biar Ku antar”Tawar Yesung “Anniyo, Yesung-ssi.. Eunhyuk Oppa akan menjemput-“ “Kau bilang Eunhyuk Hyung tidak menjemputmu tadi!”Potong Yesung, sejenak Jikyung membeku.. Ia merutuki kebodohan mulutnya. “It..Itu maksudku.. Donghae akan pulang bersamaku”Elak Jikyung, Yesung tersenyum miring “Alasanmu tak bisa diterima Nona Lee.. Donghae sedang melakukan pertandingan basket hari ini”Jawab Yesung, Jikyung hanya dapat menggigit bibir bawahnya, mencoba mencari alasan agar pria didepannya ini menyerah. “Aku tak menerima penolakan Nona Lee.. Kumohon hm”Pinta Yesung lembut, Jikyung pun menghembuskan nafasnya pelan, memutar bola matanya. “Baiklah..”Pasrahnya, membuat hati Yesung bersorak gembira! Didalam perjalanan, Jikyung terus saja menatap jendela mobil, tak berani menoleh pada Yesung, Bosan dengan suasana yang mematikan ini, Yesung pun berdehem.. Namun tiada reaksi. Akhirnya tangannya terulur, menyalakan music didalam mobil itu. Membuat Jikyung tersentak kala lagu itu teralun dengan indah ditelinganya. Lantunan lagu Still You yang pernah dinyanyikan Yesung, ketika pertama kali Ia menjadi milik pria itu seolah membuatnya mengulang masa itu lagi. Namun dengan cepat Ia menghempaskan perasaan itu. Ya.. Kini semuanya sudah berubah, Ia bukan milik pria itu lagi.. Ia kini sudah berbahagia dengan seseorang yang bernama Cho Kyu Hyun itu, pria yang dengan setianya menunggu dirinya selama bertahun-tahun. “Tolong turunkan aku disini saja”Ucapan Jikyung membuat Yesung menoleh padanya. “Kenapa? Apa kau tak nyaman? Ahh.. Maafkan aku, seharus nya aku tak memut-“Gantung Yesung “Tidak.. Tidak! Aku sama sekali tak keberatan, hanya saja aku harus pergi kesuatu tempat”Potong Jikyung “Berdo’a lagi?”Tanya Yesung “Tidak.”jawab Jikyung singkat, “Lalu?”Heran pria itu sambil menatapnya.. “Aku harus pergi ke rumah Kyuhyun, sekarang aku tinggal disana”Jawab Jikyung, dan ‘DEGG..’Seketika Jantung Yesung melompat keluar begitu saja, seperti ribuan jarum tajam yang menusuk hatinya begitu dalam, membuatnya kehabisan kata-kata. Mulutnya terasa begitu kering. Sungguh Bagaimana bisa? Bagaimana bisa gadis itu tinggal bersama keluarga Kyuhyun? “Lalu.. Lalu Hyukjae hyung? Kenapa kau tinggal disana?”Tanya Yesung “Aku.. Aku hanya tak ingin merepotkan Hyukjae Oppa, dan lagi… Ah.. Itu bukan urusanmu Yesung-ssi.. Kumohon turunkan aku disini saja, aku tak mau mereka melihatku bersamamu”Jawab Jikyung dingin, membuat hati Yesung begitu sakit. Ia pun mendesah kecewa, kemudian menghentikan laju mobilnya dipinggir jalan, “Baiklah.. Terima kasih atas tumpangannya, Aku pamit”Pamit Jikyung seraya keluar dari mobil pria itu dan berjalan menjauhi nya. Sedangkan Yesung masih menatapnya dengan tatapan yang berkata seolah ‘jangan pergi! Jangan tinggalkan aku’ matanya berkaca, sungguh fikiran buruk itu kini menghampirinya, membuatnya terasa begitu gila. Teringat kata-katanya pada Jikyung dahulu “Kuharap kau menemukan pria yang lebih baik dariku” Dan demi apapun juga Ia sekarang menarik kata-kata tersebut, “AGHHH!!”Teriak Yesung frustasi, Ia memukul stir mobilnya, dan tanpa Ia sadari setetes airmata itu keluar begitu saja dari mata sipitnya. Sungguh.. Penyesalan yang sangat membuatnya ingin mati! Yah.. Lagipula ini kesalahannya.. bukankah Ia harus menanggungnya..?

OTHER SIDE

Jikyung melangkahkan kakinya menghampiri sebuah pintu coklat yang masih tertutup, tangannya pun terulur membuka kan pintu tersebut. Dan yang Ia lihat kini adalah seorang pria yang masih terlelap dengan sebuah kain yang masih menempel didahinya, Jikyung pun menghampiri Kyuhyun yang tengah terbaring lemah diatas kasur king size itu. Tangannya meraih kain tersebut, mencelupkannya pada air kemudian memerasnya dan meletakannya di dahi pria tersebut, lalu mengelus rambut coklat itu penuh kasih sayang. “Cepatlah sembuh.. Aku tak ingin satu hari ku saja terlewat tanpamu”Lirih Jikyung, tiba-tiba rasa itu datang menyelimuti hatinya kala melihat mata pria itu terpejam. Perasaan mengkhianati tiba-tiba datang begitu saja, bagaimana bisa Ia pulang bersama laki-laki lain sedangkan pria nya tengah terbaring lemah? Bagaimana bisa Ia pergi bersama mantan kekasihnya, ketika beberapa minggu lagi Ia akan menjadi Istri pria dihadapannya. “Hikss.. Maafkan aku Kyu.. Maafkan aku..”Tangis Jikyung sambil menggenggam tangan calon suaminya itu, airmatanya tak bisa berhenti keluar, Ia menunduk.. tak berani menatap Kyuhyun. Merasa terusik, Kyuhyun pun membuka matanya, menetralkan sinar cahaya yang masuk ke pupilnya, Ia pun menoleh ke arah sumber suara, dan betapa terkejutnya Ia mendapati gadisnya tengah terisak. “Astaga Sayang.. Kau kenapa?”Tanya Kyuhyun berusaha bangkit.. “Kyu!! Hikss.. Maafkan aku.. hikss.. maafkan aku..”Tangis Jikyung berhambur ke pelukan pria itu.. “Kenapa? Hey.. Kenapa menangis?”Tanya Kyuhyun panik “Kyu.. Maafkan aku.. Maafkan aku Oppa!”Tangis gadis itu terasa begitu menyayat hati nya, Ia sungguh terkejut, panik dan merasa begitu sakit juga mendengar tangisan gadisnya. “He-Hey! Ceritakan padaku.. Kenapa hmm?”Tanya Kyuhyun lembut sambil mengelus pucuk kepala gadis itu. “A-Aku mengkhianatimu Kyu.. Maafkan aku hikss”Tangis Jikyung, membuat Kyuhyun tersentak kaget, jantungnya berdegup kencang. Apa yang dikatakan gadis itu? Sebentar lagi mereka menikah.. dan apa tadi.. mengkhianati? “Ap-Apa maksudmu sayang? Siapa yang mengkhianati siapa?”Tanya Kyuhyun tergagap, sungguh Ia takut dengan penuturan gadis itu. “Ak..Aku pulang bersama Yesung.. Tadi dia mengantarku.. Tapi sungguh Kyu.. Aku tak memiliki rasa apapun lagi padanya.. hiks.. maafkan aku Kyu hiks.. Tapi kumohon jangan batalkan pernikahan kita.. hiks.. Aku tak bisa hidup tanpamu”Tutur gadis itu sambil sesenggukan menangis, Kyuhyun menghela nafas lega. Gadis ini memang kadang berlebihan, Ayolah.. Yesung hanya mengantarnya pulang dan Ia –Jikyung- bilang sudah mengkhianati dirinya? Kyuhyun pun tersenyum, kemudian melepaskan pelukan Jikyung, memegang bahunya lembut. “Tatap aku.. Nyonya Cho..”Titah Kyuhyun lembut, Jikyung pun menurut, gadis itu mendongakkan kepalanya menatap Kyuhyun. “Apa kau meragukan kepercayaanku padamu? Aku mencintaimu sayang, dan aku tau kau juga mencintaiku. Aku percaya padamu.. Apa? Membatalkan? Yang benar saja.. kau fikir hanya kau saja yang tak bisa hidup jika pernikahan itu batal?”Tanya Kyuhyun lembut, membuat Jikyung menatapnya dengan tatapan berbinar.. “Oppa.. Kau tak marah?”Tanya Jikyung, Kyuhyun menggeleng sambil tersenyum masih menatap gadis itu. “Kau mencintaiku kan?”Tanya Kyuhyun “Sanagt.. Sangat mencintaimu..”Jawab Jikyung berbinar “Aku juga sangat mencintaimu, Aku percaya padamu karena kau mencintaiku, dan tak akan pernah mengkhianatiku”Jawab balik Kyuhyun, membuat hati Jikyung berbunga-bunga. Ia pun memeluk calon suaminya erat, sungguh sangat bahagia, Ia merasa menjadi wanita paling beruntung dapat menjadi calon Istri pria itu. Mereka pun melepaskan pelukan mereka, saling menatap dan menyalurkan kasih sayang. “Apa sudah baikan sekarang?”Tanya Jikyung, Kyuhyun mengangguk bak anak kecil “Heem.. Karena ada dirimu, aku merasa sangat baik sekarang”Jawab Kyuhyun menggoda istrinya “Ap-Apa? Sedari malam juga aku yang merawatmu, tapi kau tak kunjung sembuh.. Kkk~ kau ini memang penggombal ya?”Kekeh Jikyung “benarkah? Wahh.. Kau memang calon istri yang baik sayang.. Sini sini ku cium”Goda Kyuhyun “Apa? Tunggu sampai kita sudah resmi dulu Kyu~”Jawab Jikyung sambil melempar kain yang terlepas dari dahi pria itu. “Mau kemana?”Tanya Kyuhyun heran kala gadis itu beranjak, “Aku akan membuatkanmu bubur, kau belum makan kan?”Tanya Jikyung tanpa menoleh, “AKU IKUT!!”Teriak Kyuhyun “TIDAK KYU!! KAU MASIH SAKIT, LAGIPULA YANG ADA DAPUR AKAN HANCUR!!”Teriak Jikyung yang sudah berada ditangga menuju lantai bawah. Namun Kyuhyun tak mendengarnya, Pria itu tetap beranjak mengikuti gadisnya, berusaha mengganggu gadisnya yang akan memasak itu, dan itu adalah hal favoritnya selain menatapi gadis pujaannya itu.


“Semuanya hanya tinggal kenangan. Terkadang aku merasakan dinginnya persaanmu sekarang, Dan sekarang aku tak bisa meminta apapun lagi, Aku tak tau apapun lagi. 'Aku akan menikah' Itu kata yang kudengar, untuk waktu yang lama aku terdiam. Kemudian Aku menangis karena kata-kata terakhirmu itu. Karena kata-kata yang ingin kudengar lagi darimu adalah 'Aku mencintaimu' "

Yesung kini tengah terduduk di sebuah café yang berbeda dari yang sering Ia kunjungi, hari ini hatinya begitu berbunga-bunga, berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Hari ini gadis itu mengajaknya bertemu disebuah café, Dan tanpa babibu Ia pun segera menyetujuinya, Matanya bergerak-gerak mencari sesosok gadis itu, fikirannya berkelana.. mencoba mencari tau alasan gadis itu mengajaknya untuk bertemu, hingga akhirnya sebuah lonceng yang bertabrakan dengan pintu berbunyi, membuatnya menoleh. Seketika senyumnya mengembang, Ia pun bangkit seraya gadis itu berjalan menghampirinya. “Kau sudah datang”Sapa Yesung “Maaf aku sedikit terlambat..”Jawab Jikyung sambil menunduk “Silahkan duduk..”Titah Yesung lembut, Jikyung hanya mengangguk kemudian menuruti pria didepannya. “Mau pesan apa?”Tanya Yesung berbasa-basi. Seketika Jikyung terdiam, kemudian gadis itu menggeleng, membuat Yesung mengernyit heran “Kenapa? Apa lambungmu bermasalah lagi?”Tanya Yesung “Tidak.. Aku baik-baik saja, Kurasa.. langsung saja ke inti pembicaraan”Jawab Jikyung “Maksudmu?”Heran Yesung ketika Jikyung berkata seperti itu seraya mengeluarkan sebuah benda dari tasnya, kemudian menyimpannya dimeja. Ia pun semakin terheran, kemudian gadis itu menggeser benda tersebut hingga kini berada tepat di depan matanya.. “Aku akan menikah…”Dan seperti terhempas dari mimpinya, Ia begitu sakit mendengar penuturan gadis itu, sungguh mimpinya kini harus terlepas begitu saja, mimpinya untuk memiliki gadis itu kembali. Ia fikir Jikyung mengajaknya bertemu karena ini memperbaiki hubungan mereka karena merasakan ketulusannya selama 2bulan ini. Namun.. Apa? Yang Ia dapat hanya kenyataan pahit yang lagi dan lagi harus Ia telan bulat-bulat. Yesung menstabilkan suaranya, Sungguh demi apapun juga, nafasnya begitu tercekat hingga Ia tak bisa mengeluarkan apapun lagi dari mulutnya. “K-Ka-Kapan?”Tanya Yesung tergagap “3 Hari lagi”Jawab Jikyung “S..Selamat..”Jawab Yesung cepat, mati-matian Ia berusaha menahan airmatanya, senyumnya menyungging kemudian tangannya terulur menggapai benda persegi dengan pita berwarna senada dengan undangan tersebut, warna cream. Apa begini rasanya saat Ia mengakhiri hubungannya dengan Jikyung? Apa sesakit ini rasanya ketika kita harus melepas orang yang kita cintai? Lalu bagaimana bisa gadis itu menahan tangisnya didepannya, mengingat matanya sendiri sudah tercipta sungai kecil. “Kurasa, sampai disini percakapan kita. Aku harus pergi sekarang, Calon suamiku sudah menunggu”Jawab Jikyung sambil melirik mobil Kyuhyun yang masih terparkir di depan café tersebut, dan mendapati calon suaminya tengah tersenyum padanya, Jikyung pun membalas nya dengan senyuman termanisnya. Ia pun beranjak, kemudian mengulurkan tangannya “Kuharap kau datang Yesung-ssi”Ucap Jikyung sambil tersenyum, Yesung pun mendongak menatap uluran tangan tersebut dengan tatapan ‘Kumohon jangan lakukan ini’ Namun akhirnya Ia menyerah, Ia membalas uluran tangan itu sambil tersenyum pahit, mungkin ini akhirnya.. “Ya..Akan kuusahakan”Jawab Yesung sambil berjabat tangan dengan Jikyung, sungguh Ia tak ingin melepaskan tangan tersebut, terasa hangat, sangat nyaman. Namun Jikyung segera menarik tangannya, kemudian hendak pergi, namun suara baritone itu menahannya. “Jikyung-ahh..”Panggil Yesung, membuat Jikyung berbalik. “Ya?”Tanya Jikyung “Boleh aku memelukmu untuk terakhir kalinya?”Tanya Yesung, Jikyung terdiam, menimang-nimang jawabannya. Ia pun menoleh pada Kyuhyun, menatapnya dengan tatapan apa yang harus ku lakukan, dan yang Ia dapati adalah pria itu tengah mengangguk sambil tersenyum dan mengatakan sesuatu yang dapat Ia baca dari bibir pria itu “Aku percaya padamu…” Akhirnya Jikyung pun menoleh pada Yesung “Baiklah”Jawabnya, Kemudian dengan cepat Yesung pun merengkuh tubuh gadis itu, memeluknya erat untuk terakhir kalinya, hingga isakannya terdengar.. isakan penuh rasa sakit. Kemudian mereka pun melepaskan pelukan mereka, “Maafkan aku.. Seharuskan tak kulakukan semua itu padamu dulu, jika pada akhirnya sesakit ini”Sesal Yesung dengan airmata yang mengalir. “Tidak.. Ini bukan salahmu, semua ini sudah takdir Yesung-ahh, kau adalah masa laluku, begitu pula aku adalah masalalumu. Kini Kyuhyun adalah masadepanku.. dan seharusnya kau tak melepas Na Young begitu saja, dia adalah masa depanmu Yesung-ahh”Jawab Jikyung sambil menepuk bahu Yesung, pria itu masih menunduk menyembunyikan tangisnya. “Aku beruntung pernah menjadi bagian dari hidupmu Yesung-ahh.. Dan ini, kurasa aku tak bisa menyimpannya.”Lanjut Jikyung sambil menyerahkan dua cincin yang pernah melingkar dijari manis mereka, bersamaan dengan janji yang pernah mereka ucapkan, namun Yesung merusaknya.. Yesung merusak janji itu, hingga akhirnya gadis itu akan mengatakan janji yang lebih suci lagi.. dihadapan sang Pencipta. “Terima kasih untuk semuanya, kuharap kau datang dipernikahanku bersama Kyuhyun.. Aku pamit”Pamit Jikyung kemudian meninggalkan Yesung yang masih menunduk, menyesali semua perbuatannya dahulu, kakinya begitu lemas, hingga akhirnya Ia terjatuh.. menggenggam cincin itu kuat, menangis begitu pilu.. Inikah yang Jikyung rasakan dulu? Kenapa Ia melakukan hal sebejat itu pada gadis yang sungguh tak tau terbuat dari apa hatinya.. Yang pasti kini Ia sangat menyesal, pelukan tadi menjadi pelukan terakhir mereka, hatinya memang begitu sakit.. namun dilubuk hatinya Ia menginginkan kebahagiaan untuk gadis itu “Jadi ini rasa sakit? Kuharap kau selalu bahagia Jikyung-ahh.. Aku mencintaimu”

THE END

 Huaaaa~ Eotteo? Pasti gajebo :v Wkwkw.. Author mau minta maaf juga nih atas keterlambatannya, maklum lah.. Akhir semester:' TFR Nde^^ Jangan Lupa RCL nya, Ah ya.. jangan lupa juga kunjungi Wordpress Author : Nevilandworld.wordpress.com.. Gamsahamnida~ *bow
                                      




Tidak ada komentar: