Tittle : Heartache
[2nd Sequel “7 Years Of Love”]
Cast :
Kim Jong Woon
Lee Ji Kyung
Cho Kyu Hyun
Other Cast
Genre: Sad,
Campuraduk:v, ETC
FB: Nevi Marliani
Author: N규
Twitter:
@Monstar001126
Length : OneShoot
Rated : Teen(s)
WARNING : Typo(s)
SONG: ONE OK ROCK
– Heartache (Studio vers.)
Kyuhyun – At
Close,
Super Junior K.R.Y.
– The Point Of No Return,
Kyuhyun – 7 Years
Of Love
Mohon maaf bila
ada kekurangan dan kesamaan cerita/Nama secara tidak sengaja^^
Photo Edited By
Author
Jangan lupa
kunjungi Wattpad Author (monstar001126)
Dangg dangg dangg!!! Haii Haii~ Author balik lagi bawa FF YeJiKyu!! Dengan bonus sequel
yang kemaren [7Years Of Love sama yang Hidden Love(1st seq.)] Ada
yang ingetkah? *gkada* #plakk #mojok. Oke.. daripada makin ngelantur.. mending
langsung ajadah^^
It’s Just FICTION
Bagi yang belum baca bisa buka :
7 Years Of Love :
http://neviland.blogspot.co.id/2016/01/7-years-of-love-yesung-ji-kyung-kyuhyun.html
Hidden Love (1st Sequel) :
http://neviland.blogspot.co.id/2016/01/hidden-love-1st-sequel-of-7-year-of.html
~~
Happy Reading ^^
“Sebuah titik dimana kita tak akan kembali
lagi, tidak ada satupun kesempatan kedua. Cinta kita telah hancur dan terbakar,
Kau tidak bisa menghalau rasa sakit ini. Jadi bagaimana kita bisa kembali
lagi?”
“Ini sakit, tapi aku pura-pura tidak
mendengarnya. Aku mencoba menghibur hatiku tapi aku bahkan merindukan napasmu.
Ini sangat dingin, bahkan hatiku terasa dingin”
~~ Heartache ~~
Terkadang saat mencintai, ada banyak sebuah tembok yang menghalangi, saat
kita mencintai.. saat itu juga kita harus menerima semuanya walau sepahit
apapun, dan saat itupula.. Namun, berbeda dengan kebanyakan orang yang
mempertahankan hubungan mereka, walau banyak orang yang membangun tembok antara
mereka. Pria itu masih sama, Ia masih terduduk di sebuah bangku taman, tempat
dimana Ia menyatakan cintanya untuk gadis pujaannya. Walau naas, Ia sendiri
yang telah membangun tembok antara mereka kini, dan kini Ia menyesal, teramat
menyesal. Ingatannya kembali ke beberapa tahun silam, dimana saat Ia dan sang
gadis saling berangkulan, berpegangan tangan dan tersenyum bahagia. Berbeda
dengan sekarang, dimana Ia harus menelan kenyataan pahit bahwa Ia memang telah
kehilangan gadisnya, karena kesalahannya SENDIRI!! Ia menunduk, tersenyum miris
mengingat perkataannya beberapa bulan lalu, yang kini malah menjatuhkan dirinya
sendiri kedalam jurang. Menatap jemarinya yang kini sudah terasa kosong, “Ji..
Ji.. Apa yang harus kulakukan? Aku merindukanmu?”Lirihnya dengan airmata yang tergenang
di pelupuk matanya. Sungguh Ia merasa begitu bodoh!! Bodoh!! Sangat bodoh!
Ketika Ia melepas seseorang yang sangat setia, yang sudah menemani nya selama 7
tahun ini, demi orang yang bahkan hanya Ia kenal dalam hitungan minggu, dan Ia
mengkhianatinya.. Mengkhianati cinta gadisnya. Dan naasnya.. sang simpanan itu
kini telah Ia lepas, karena ketika Ia bersama gadis bernama Han Na Young itu,
yang ada difikirannya hanya gadis lain, gadisnya.. Cintanya selama 7 tahun ini,
hingga membuat Na Young begitu terasingkan dari hidupnya, dan memilih pergi.
Sedangkan Yesung? Tidak.. Ia tak menahan ataupun melarangnya, Ia hanya
mengatakan bahwa Ia sudah melupakan Jikyung karena begitu bersalah pada Na
Young, namun hatinya berkata lain. Ia merindukannya.. merindukan pujaan
hatinya. “Kau masih disini? Sampai kapan kau akan disini? Masih menyesal?”Tanya
seseorang membuatnya mendongakan kepalanya. Namun detik selanjutnya Ia kembali
menunduk, hidup kembali dalam dunia penyesalannya. Pria itu duduk disamping
Yesung, “Katakan padaku, sekarang kau menyesalkan?”Tanya orang itu, Yesung
hanya menoleh dan menatap pria itu dengan tatapan sendunya. “Sudah
Kuduga..”Lirih pria itu. Lee Donghae, pria itu menghela nafasnya berat. Awalnya
Ia memang marah dan emosi ketika mengetahui sahabatnya dikhianati, namun..
Tidak! Ia bukan pria berfikiran pendek, bagaimanapun yang terjadi, Yesung juga
salah satu teman dekatnya dan Ia sudah lama mengenal mereka. “Ini semua karma
Jongwoon-ahh”Jawab Donghae “Aku tau! Aku tau.. Dan sekarang aku.. menyesal”Potong
Yesung, memelankan kata penyesalannya. “Pulanglah! Semuanya sudah berakhir
sekarang. Lebih baik kau melupakannya, ku yakin. Jikyung juga sudah
memaafkanmu, kau harus bahagia Yesung-ahh! Jikyung melepaskanmu untuk
berbahagia, bukan untuk hidup dalam penyesalan seperti ini, Kau pasti akan
menemukan seseorang seperti dan bahkan seseorang yang lebih seperti
Jikyung.”Ujar Donghae menyemangati sahabatnya. Yesung hanya terdiam, hingga
Donghae menepuk bahunya, “Ayo pulang!”Ajak Donghae, dan pada akhirnya si Sulung
KIM itu mengalah dan mengikuti langkah kaki temannya. Walau rasa itu masih
menghinggapi hidupnya dan fikirannya.
“Mereka bilang buang jauh rasa sakit itu,
tapi aku masihlah sama. Dan mereka bilang bahwa aku akan temukan selain dirimu,
Tapi semua itu tidaklah benar!”
Kini yang dapat ia lakukan hanya menatapnya dari kejauhan, bersama pria
lain. Pria yang kini mungkin saja telah mengisi hati gadisnya. Senyum terpancar
dari wajah gadis itu, membuat hati Yesung semakin bergemuruh. Hatinya terasa
begitu bahagia dapat kembali melihat senyuman gadis yang bahkan sampai sekarang
masih mengisi hatinya, namun saat itu juga Hatinya begitu sakit karena
kenyataan bukan Ia lah yang membuatnya tersenyum. Ia hanya seorang bajingan
bodoh yang membuat gadis nya menangis. Lagi-lagi Yesung terlarut dari
penyesalannya, semua kesalahannya dan kebodohannya. Kini tak ada lagi senyuman
itu untuknya, tidak ada lagi ucapan selamat pagi atau apalah itu untuknya, tak
ada lagi kasih sayang yang gadis itu beri untuknya. Yang ada hanya sebuah
penyesalan. “Aku ingin kembali.. aku ingin semuanya dari awal lagi, aku tak
akan melepaskanmu.. kumohon kembalilah”Sesal Yesung. Yah.. Yang dapat Ia
lakukan kini hanya bersembunyi dibalik pohon dan diam-diam melihat gadis itu,
sama seperti ketika Ia pertama kali memperhatikan gadis itu 7 tahun lalu.
Dahulu semua itu terasa indah dan menyejukkan, namun kini keindahan itu harus
bertambah dengan rasa sakit yang Ia buat sendiri, yang Ia bangun sendiri.
Matanya kembali berkaca-kaca, bendungan sungai kecil itu sudah tercipta, entah
sejak kapan. Namun memory nya kini kembali terputar tentang gadis itu lagi, tak
peduli apapun kata mereka.. Namun Ia tak bisa melupakannya, Ia tak mungkin bisa
melupakannya, Bermimpi saja jika kalian berharap Yesung dapat melupakan gadis
itu. Persetan dengan kata-kata yang mengatakan bahwa pria tak boleh menangis,
karena lagi-lagi Ia sekarang melakukannya! Menangis karena perbuatannya
sendiri. Tak peduli lagi dengan tatapan aneh para mahasiswa/I lain yang kini
berlalu lalang dihadapan nya, menatapnya aneh dan heran. Yang Ia rasakan kini
hanya rasa sakit yang begitu dalam, hingga menusuk ulu hatinya. Sungguh! Jika
Ia bisa.. Rasanya Ia ingin membunuh dirinya sendiri mengingat saat Ia
mencampakan gadis itu begitu saja, dan apa sekarang? Ia menyesalinya? Sungguh
memalukan!! Ia sendiri yang memulai, tapi Ia sendiri yang terjebak! Dan kini
entah sudah keberapa bulannya Ia hidup dalam penyesalannya. Kemudian Yesung
melangkahkan kakinya, meninggalkan tempat ini untuk menghilangkan rasa
sakitnya, berdo’a kepada Tuhan.. memohon ampun atas kebodohannya dulu dan
berharap ada keajaiban yang akan membawanya kembali kemasa itu, masa saat
Jikyung miliknya, walau hingga akhirnya memang gadis itu adalah miliknya.
“Mengapa tak aku sadari? Mengapa aku
berbohong? Ya, aku berharap aku bisa melakukannya lagi! Membalikkan waktu, kembali
ke saat kau jadi milikku”
Yesung perlahan berjalan, meninggalkan tempat ibadahnya, namun Ia
tersentak kaget kala mendapati gadis itu tengah berdoa tak jauh dari tempatnya.
“Jikyung..”Gumamnya pelan, Perlahan senyumnya terbentuk kala mendapati sudut
bibir gadis itu juga tengah menyunggingkan senyuman kebahagiaan dalam doanya.
“Kau tak berubah.. kau masihlah sama Jikyung-ahh! Aku merindukanmu”Batin Yesung
bergejolak, sungguh saat ini Ia sangat ingin berlari ke arah Jikyung dan
memeluknya erat, penuh kerinduan. Namun dengan cepat Ia membalikan badannya,
menyembunyikan wajahnya kala gadis itu sudah membuka kelopak mata indahnya.
Dengan cepat, Yesung pun berjalan melewati Jikyung dan untungnya Jikyung tak
menyadari itu. Dan tepat di depan pintu, Yesung terdiam. Seketika suatu ide
muncul diotaknya, Ia pun memutuskan untuk berdiam diri sejenak di samping Pintu
tempat ibadah tersebut.
OTHER SIDE
Gadis itu beranjak, senyuman tak henti-hentinya terukir diwajahnya. “Tuhan.. Terima kasih atas kebahagiaan yang
engkau berikan” Batin gadis itu sedari tadi terus mengucapkan terima kasih
kepada Sang Pencipta. Ia pun melangkahkan kakinya keluar, kemudian menghirup
udara segar, sambil memamerkan senyumnya. “Lama tak bertemu!”Suara itu? Senyum
Jikyung tiba-tiba pudar begitu saja kala mendengar suara baritone itu. Ia pun
menoleh ke belakangnya dan mendapati pria itu tengah berjalan sambil tersenyum,
tanpa rasa bersalah apapun. “Y..Ya”Gugup Jikyung, sekuat tenaga Ia mengepalkan
tangannya, menahan semua memory itu agar tidak terputar lagi dikepalanya. “Kau masih
sama, tak berubah sedikitpun.”Gumam Yesung, Jikyung pun tersenyum tipis sambil
menunduk “Y..Ya! Kau juga”Jawabnya singkat “Ak-Aku.. Aku permisi”Lanjut Jikyung
cepat-cepat membalikan badannya dan hendak melangkah jauh dari pria itu.
‘GREP..’Tangan itu menahan langkah Jikyung “Aku berubah Jikyung-ahh”Ucap Yesung
dengan nada nya yang serius, Jikyung mengerutkan dahinya namun kemudian Ia
tersadar akan telapak tangan pria itu masih melingkar di pergelangan tangannya,
tidak.. Ini tidak boleh!! Jikyung buru-buru menghempaskan tangan Yesung “Maaf
Yesung-ssi! Aku harus pulang!”Ucap Jikyung, “biar ku antar”Sela Yesung cepat
“Tidak, maaf! Aku tak akan pulang dulu kerumah, aku permisi! Selamat
tinggal”Jawab Jikyung, kemudian segera menjauh dari pria yang masih memandangnya
itu. Ada perasaan tak rela kala gadis itu menyebutnya dengan embel-embel
‘–ssi’, Ia sangat merindukan ketika bibir manis gadis itu menyebutnya dengan
sebutan ‘Oppa’ atau ‘Chagia’ Itu sangat terdengar manis. Namun lagi-lagi Ia
harus menelan pahit pahit kenyataan ini. Namun Ia tak akan menyerah!! Ia akan
mendapatkan hati Jikyung kembali. Ia pun melangkahkan kakinya dengan cepat,
mengejar Jikyung dan mengikutinya secara diam-diam. Saat itu juga, senyum tak
pernah lepas dari wajah Yesung, ketika gadis itu dengan polosnya berjalan bak
anak kecil, sesekali bergumam menyanyikan lagu kanak-kanak, Ia fikir berapa
umurnya? Kkk~ Gadis ini selalu membuat hatinya berporak-poranda. Hingga
akhirnya kakinya terhenti didepan sebuah café yang tak asing lagi untuknya.
“Ini…”Lirihnya pelan, ada perasaan bahagia didalam hatinya. Apakah Jikyung
merindukannya sehingga datang kembali ke café tempat favorit mereka dulu?
Apakah Jikyung juga masih berharap padanya? Apakah.. Apakah Jikyung….. Masih
mencintainya? Ia pun segera memasuki café itu kala gadis itu sudah masuk,
menduduki kursi yang sering ‘mereka’ tempati dulu. Seorang pelayan yang
sepertinya terlihat baru itu menghampirinya, menawarinya beberapa menu yang
tersedia dan pilihannya masih tetap pada segelas Cappucino, minuman favoritnya
bersama dengan gadis yang.. Tunggu dimana Jikyung?! Ia pun menoleh ke setiap
sudut ruangan ini, kemudian mendapati gadis itu tengah membuka mantelnya dan
menyimpan tas nya disebuah kubus/? Khusus pegawai. Tunggu.. Apa Jikyung bekerja
disini? “Oh!! Sayangku~ Kau sudah datang?”Suara seorang wanita paruh baya itu
membuayarkan lamunan Yesung, dan matanya membulat seketika saat wanita itu
memeluk erat Jikyung. “Aku merindukanmu sayang.. Apa kau kedinginan? Hey..
Kenapa kau taruh barangmu disitu? Kan sudah ku bilang, bawa saja kedalam”Titah
Wanita itu, Jikyung hanya tersenyum “Gwaenchana Eommeoni.. Aku tak akan lama
disini”Jawab Jikyung “Apa?! Jadi kau akan pergi lagi? Aish.. Aku bahkan masih
sangat merindukanmu, tega sekali~”Wanita paruh baya itu memprotes seraya
mempoutkan bibirnya bak anak remaja, Jikyung hanya terkekeh, kemudian
mendekatkan wajahnya ke telinga wanita itu. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi
Jikyung dengan wajah bahagianya berhasil membuat mata wanita itu hampir
melompat keluar. “Astaga!! Benarkah?!! Aigoo.. Aku sangat bahagia sayang,
selamat!! Aku sangat bahagia.. Akhirnya..”Heboh wanita itu membuat para
pelanggan yang berada di dalam café tersebut, Yesung mengerutkan keningnya
heran, Ia sungguh ingin tau apa yang mereka bicarakan. Siapa wanita itu? Apakah
Ia pemilik café ini? Tapi bukankah pemilik café ini adalah kakak Cho Kyuhyun?
Atau jangan-jangan dia Ibunya? Tapi apa hubungannya dengan Jikyung? Atau.. Ah
Tidak!! Yesung segera menepis pemikiran buruk itu, Ia yakin Jikyung dan Kyuhyun
hanya teman biasa, lagipula mereka baru kenal. Jikyung tak mungkin memacari
seseorang yang baru Ia kenal. Tapi… Bagaimana jika itu benar? Batin Yesung terus
bertanya-tanya, fikirannya sungguh berantakan saat ini. “Baiklah, sekarang aku
akan menjaga kasirnya, untuk sementara. Eommeoni bisa duduk okay?”Ucap Jikyung
riang, Wanita yang dipanggil Eommeoni itupun hanya mengangguk sambil tersenyum
senang menatapi Jikyung yang kini sibuk melayani beberapa pelanggan. Dalam
diam, sambil menyeruput minumannya, Yesung terus memperhatikan gerak-gerik
Jikyung, terlihat sangat manis, terlihat sangat anggun, terlihat begitu Indah..
Lalu kenapa Ia melepasnya begitu saja? Sesuatu yang tak mungkin Ia dapatkan dua
kali. Hingga akhirnya, aktifitasnya pun terhenti kala sebuah dentingan lonceng
yang bertabrakan dengan pintu café tersebut berbunyi, Jikyung serta wanita
paruh baya itu menoleh kesumber suara, senyum mereka mengembang. Jikyung keluar
dari tempat kasirnya, menghampiri orang itu. Yesung pun terheran, sepenting apa
pelanggan itu hingga Ia harus menyapanya sedekat itu, hingga akhirnya kepalanya
ikut menoleh dan mendapati pria itu tengan tersenyum sambil merentangkan tangannya.
Dan akhirnya matanya memanas kala gadis itu berhambur ke pelukan si pria. “Cho Kyuhyun!!”Batinnya. Seketika
hatinya merasakan sakit yang begitu mendalam, gadis itu.. kenapa memeluknya?
“Jadi inikah sakit hati? Senyumanmu di
hari itu berubah menjadi kenangan, aku merindukanmu, hanya dirimu yang mengisi
hatiku dan kau pergi. Hanya dirimu yang bisa menyentuh hatiku, kini tak ada
lagi, tak ada apapun lagi. Tak ada yang tersisa..”
Kejadian itu tak membuat Yesung berhenti mendekati Jikyung, hari ini
Yesung masih terdiam di depan mobilnya, menunggu seseorang yang sedari tadi tak
kunjung datang. Entah keberapa kalinya Ia melirik jam tangan yang sedari tadi
melingkar ditangannya itu, hingga akhirnya matanya menangkap seorang gadis
cantik yang tengah kerepotan membawa buku-buku yang begitu banyak. Ia pun mulai
melancarkan aksinya, dengan berpura-pura tak melihat gadis tersebut. Ia
menyenggol gadis itu hingga buku-buku tersebut berhamburan ke tanah. “Eoh!!
Jeoseonghamnida!”Ucap Yesung berpura-pura menyesal, kemudian ikut membereskan
buku-buku itu “Hem.. Gwaenc-“Gadis itu menggantungkan kalimatnya, kala melihat
pria dihadapannya. “Eoh! Jikyung-ahh..”Ucap Yesung berpura-pura terkejut.
“Ini..”Lanjutnya sambil menyerahkan buku terakhir “N..Ne.. Gamsahamnida..”Jawab
Jikyung “Tak dijemput Hyukjae Hyung?”Tanya Yesung berbasa-basi “Anniyo”Jawab
Jikyung sambil menunduk “Biasanya kau bersama dengan Kyuhyun-ssi?”Yesung
mencoba untuk mencari cara untuk memperpanjang percakapan mereka, namun sialnya
malah nama pria itu yang dia sebut. “Anniyo.. Hari ini dia sedang sakit,
Jeoseonghamnida.. Sepertinya aku harus pergi”Pamit Jikyung, kemudian segera
meninggalkan Yesung “TUNGGU!!”Teriak Yesung membuat ‘sialnya’ kaki Jikyung
terhenti “Biar Ku antar”Tawar Yesung “Anniyo, Yesung-ssi.. Eunhyuk Oppa akan
menjemput-“ “Kau bilang Eunhyuk Hyung tidak menjemputmu tadi!”Potong Yesung,
sejenak Jikyung membeku.. Ia merutuki kebodohan mulutnya. “It..Itu maksudku..
Donghae akan pulang bersamaku”Elak Jikyung, Yesung tersenyum miring “Alasanmu
tak bisa diterima Nona Lee.. Donghae sedang melakukan pertandingan basket hari
ini”Jawab Yesung, Jikyung hanya dapat menggigit bibir bawahnya, mencoba mencari
alasan agar pria didepannya ini menyerah. “Aku tak menerima penolakan Nona
Lee.. Kumohon hm”Pinta Yesung lembut, Jikyung pun menghembuskan nafasnya pelan,
memutar bola matanya. “Baiklah..”Pasrahnya, membuat hati Yesung bersorak
gembira! Didalam perjalanan, Jikyung terus saja menatap jendela mobil, tak
berani menoleh pada Yesung, Bosan dengan suasana yang mematikan ini, Yesung pun
berdehem.. Namun tiada reaksi. Akhirnya tangannya terulur, menyalakan music
didalam mobil itu. Membuat Jikyung tersentak kala lagu itu teralun dengan indah
ditelinganya. Lantunan lagu Still You yang pernah dinyanyikan Yesung, ketika
pertama kali Ia menjadi milik pria itu seolah membuatnya mengulang masa itu
lagi. Namun dengan cepat Ia menghempaskan perasaan itu. Ya.. Kini semuanya
sudah berubah, Ia bukan milik pria itu lagi.. Ia kini sudah berbahagia dengan
seseorang yang bernama Cho Kyu Hyun itu, pria yang dengan setianya menunggu
dirinya selama bertahun-tahun. “Tolong turunkan aku disini saja”Ucapan Jikyung
membuat Yesung menoleh padanya. “Kenapa? Apa kau tak nyaman? Ahh.. Maafkan aku,
seharus nya aku tak memut-“Gantung Yesung “Tidak.. Tidak! Aku sama sekali tak
keberatan, hanya saja aku harus pergi kesuatu tempat”Potong Jikyung “Berdo’a
lagi?”Tanya Yesung “Tidak.”jawab Jikyung singkat, “Lalu?”Heran pria itu sambil
menatapnya.. “Aku harus pergi ke rumah Kyuhyun, sekarang aku tinggal
disana”Jawab Jikyung, dan ‘DEGG..’Seketika Jantung Yesung melompat keluar
begitu saja, seperti ribuan jarum tajam yang menusuk hatinya begitu dalam,
membuatnya kehabisan kata-kata. Mulutnya terasa begitu kering. Sungguh
Bagaimana bisa? Bagaimana bisa gadis itu tinggal bersama keluarga Kyuhyun?
“Lalu.. Lalu Hyukjae hyung? Kenapa kau tinggal disana?”Tanya Yesung “Aku.. Aku
hanya tak ingin merepotkan Hyukjae Oppa, dan lagi… Ah.. Itu bukan urusanmu
Yesung-ssi.. Kumohon turunkan aku disini saja, aku tak mau mereka melihatku
bersamamu”Jawab Jikyung dingin, membuat hati Yesung begitu sakit. Ia pun
mendesah kecewa, kemudian menghentikan laju mobilnya dipinggir jalan,
“Baiklah.. Terima kasih atas tumpangannya, Aku pamit”Pamit Jikyung seraya
keluar dari mobil pria itu dan berjalan menjauhi nya. Sedangkan Yesung masih
menatapnya dengan tatapan yang berkata seolah ‘jangan pergi! Jangan tinggalkan
aku’ matanya berkaca, sungguh fikiran buruk itu kini menghampirinya, membuatnya
terasa begitu gila. Teringat kata-katanya pada Jikyung dahulu “Kuharap kau menemukan pria yang lebih baik
dariku” Dan demi apapun juga Ia sekarang menarik kata-kata tersebut,
“AGHHH!!”Teriak Yesung frustasi, Ia memukul stir mobilnya, dan tanpa Ia sadari
setetes airmata itu keluar begitu saja dari mata sipitnya. Sungguh.. Penyesalan
yang sangat membuatnya ingin mati! Yah.. Lagipula ini kesalahannya.. bukankah
Ia harus menanggungnya..?
OTHER SIDE
Jikyung melangkahkan kakinya menghampiri sebuah pintu coklat yang masih
tertutup, tangannya pun terulur membuka kan pintu tersebut. Dan yang Ia lihat
kini adalah seorang pria yang masih terlelap dengan sebuah kain yang masih
menempel didahinya, Jikyung pun menghampiri Kyuhyun yang tengah terbaring lemah
diatas kasur king size itu. Tangannya meraih kain tersebut, mencelupkannya pada
air kemudian memerasnya dan meletakannya di dahi pria tersebut, lalu mengelus
rambut coklat itu penuh kasih sayang. “Cepatlah sembuh.. Aku tak ingin satu
hari ku saja terlewat tanpamu”Lirih Jikyung, tiba-tiba rasa itu datang
menyelimuti hatinya kala melihat mata pria itu terpejam. Perasaan mengkhianati
tiba-tiba datang begitu saja, bagaimana bisa Ia pulang bersama laki-laki lain
sedangkan pria nya tengah terbaring lemah? Bagaimana bisa Ia pergi bersama
mantan kekasihnya, ketika beberapa minggu lagi Ia akan menjadi Istri pria
dihadapannya. “Hikss.. Maafkan aku Kyu.. Maafkan aku..”Tangis Jikyung sambil
menggenggam tangan calon suaminya itu, airmatanya tak bisa berhenti keluar, Ia
menunduk.. tak berani menatap Kyuhyun. Merasa terusik, Kyuhyun pun membuka
matanya, menetralkan sinar cahaya yang masuk ke pupilnya, Ia pun menoleh ke
arah sumber suara, dan betapa terkejutnya Ia mendapati gadisnya tengah terisak.
“Astaga Sayang.. Kau kenapa?”Tanya Kyuhyun berusaha bangkit.. “Kyu!! Hikss..
Maafkan aku.. hikss.. maafkan aku..”Tangis Jikyung berhambur ke pelukan pria
itu.. “Kenapa? Hey.. Kenapa menangis?”Tanya Kyuhyun panik “Kyu.. Maafkan aku..
Maafkan aku Oppa!”Tangis gadis itu terasa begitu menyayat hati nya, Ia sungguh
terkejut, panik dan merasa begitu sakit juga mendengar tangisan gadisnya.
“He-Hey! Ceritakan padaku.. Kenapa hmm?”Tanya Kyuhyun lembut sambil mengelus
pucuk kepala gadis itu. “A-Aku mengkhianatimu Kyu.. Maafkan aku hikss”Tangis
Jikyung, membuat Kyuhyun tersentak kaget, jantungnya berdegup kencang. Apa yang
dikatakan gadis itu? Sebentar lagi mereka menikah.. dan apa tadi..
mengkhianati? “Ap-Apa maksudmu sayang? Siapa yang mengkhianati siapa?”Tanya
Kyuhyun tergagap, sungguh Ia takut dengan penuturan gadis itu. “Ak..Aku pulang
bersama Yesung.. Tadi dia mengantarku.. Tapi sungguh Kyu.. Aku tak memiliki rasa
apapun lagi padanya.. hiks.. maafkan aku Kyu hiks.. Tapi kumohon jangan
batalkan pernikahan kita.. hiks.. Aku tak bisa hidup tanpamu”Tutur gadis itu
sambil sesenggukan menangis, Kyuhyun menghela nafas lega. Gadis ini memang
kadang berlebihan, Ayolah.. Yesung hanya mengantarnya pulang dan Ia –Jikyung-
bilang sudah mengkhianati dirinya? Kyuhyun pun tersenyum, kemudian melepaskan
pelukan Jikyung, memegang bahunya lembut. “Tatap aku.. Nyonya Cho..”Titah
Kyuhyun lembut, Jikyung pun menurut, gadis itu mendongakkan kepalanya menatap
Kyuhyun. “Apa kau meragukan kepercayaanku padamu? Aku mencintaimu sayang, dan
aku tau kau juga mencintaiku. Aku percaya padamu.. Apa? Membatalkan? Yang benar
saja.. kau fikir hanya kau saja yang tak bisa hidup jika pernikahan itu batal?”Tanya
Kyuhyun lembut, membuat Jikyung menatapnya dengan tatapan berbinar.. “Oppa..
Kau tak marah?”Tanya Jikyung, Kyuhyun menggeleng sambil tersenyum masih menatap
gadis itu. “Kau mencintaiku kan?”Tanya Kyuhyun “Sanagt.. Sangat
mencintaimu..”Jawab Jikyung berbinar “Aku juga sangat mencintaimu, Aku percaya
padamu karena kau mencintaiku, dan tak akan pernah mengkhianatiku”Jawab balik
Kyuhyun, membuat hati Jikyung berbunga-bunga. Ia pun memeluk calon suaminya
erat, sungguh sangat bahagia, Ia merasa menjadi wanita paling beruntung dapat
menjadi calon Istri pria itu. Mereka pun melepaskan pelukan mereka, saling
menatap dan menyalurkan kasih sayang. “Apa sudah baikan sekarang?”Tanya
Jikyung, Kyuhyun mengangguk bak anak kecil “Heem.. Karena ada dirimu, aku merasa
sangat baik sekarang”Jawab Kyuhyun menggoda istrinya “Ap-Apa? Sedari malam juga
aku yang merawatmu, tapi kau tak kunjung sembuh.. Kkk~ kau ini memang
penggombal ya?”Kekeh Jikyung “benarkah? Wahh.. Kau memang calon istri yang baik
sayang.. Sini sini ku cium”Goda Kyuhyun “Apa? Tunggu sampai kita sudah resmi
dulu Kyu~”Jawab Jikyung sambil melempar kain yang terlepas dari dahi pria itu.
“Mau kemana?”Tanya Kyuhyun heran kala gadis itu beranjak, “Aku akan
membuatkanmu bubur, kau belum makan kan?”Tanya Jikyung tanpa menoleh, “AKU
IKUT!!”Teriak Kyuhyun “TIDAK KYU!! KAU MASIH SAKIT, LAGIPULA YANG ADA DAPUR
AKAN HANCUR!!”Teriak Jikyung yang sudah berada ditangga menuju lantai bawah.
Namun Kyuhyun tak mendengarnya, Pria itu tetap beranjak mengikuti gadisnya,
berusaha mengganggu gadisnya yang akan memasak itu, dan itu adalah hal
favoritnya selain menatapi gadis pujaannya itu.
“Semuanya hanya tinggal kenangan.
Terkadang aku merasakan dinginnya persaanmu sekarang, Dan sekarang aku tak bisa
meminta apapun lagi, Aku tak tau apapun lagi. 'Aku akan menikah' Itu kata yang
kudengar, untuk waktu yang lama aku terdiam. Kemudian Aku menangis karena
kata-kata terakhirmu itu. Karena kata-kata yang ingin kudengar lagi darimu
adalah 'Aku mencintaimu' "
Yesung kini tengah terduduk di sebuah café yang berbeda dari yang sering
Ia kunjungi, hari ini hatinya begitu berbunga-bunga, berbeda dengan hari-hari
sebelumnya. Hari ini gadis itu mengajaknya bertemu disebuah café, Dan tanpa
babibu Ia pun segera menyetujuinya, Matanya bergerak-gerak mencari sesosok
gadis itu, fikirannya berkelana.. mencoba mencari tau alasan gadis itu
mengajaknya untuk bertemu, hingga akhirnya sebuah lonceng yang bertabrakan
dengan pintu berbunyi, membuatnya menoleh. Seketika senyumnya mengembang, Ia
pun bangkit seraya gadis itu berjalan menghampirinya. “Kau sudah datang”Sapa
Yesung “Maaf aku sedikit terlambat..”Jawab Jikyung sambil menunduk “Silahkan
duduk..”Titah Yesung lembut, Jikyung hanya mengangguk kemudian menuruti pria
didepannya. “Mau pesan apa?”Tanya Yesung berbasa-basi. Seketika Jikyung
terdiam, kemudian gadis itu menggeleng, membuat Yesung mengernyit heran
“Kenapa? Apa lambungmu bermasalah lagi?”Tanya Yesung “Tidak.. Aku baik-baik
saja, Kurasa.. langsung saja ke inti pembicaraan”Jawab Jikyung “Maksudmu?”Heran
Yesung ketika Jikyung berkata seperti itu seraya mengeluarkan sebuah benda dari
tasnya, kemudian menyimpannya dimeja. Ia pun semakin terheran, kemudian gadis
itu menggeser benda tersebut hingga kini berada tepat di depan matanya.. “Aku
akan menikah…”Dan seperti terhempas dari mimpinya, Ia begitu sakit mendengar
penuturan gadis itu, sungguh mimpinya kini harus terlepas begitu saja, mimpinya
untuk memiliki gadis itu kembali. Ia fikir Jikyung mengajaknya bertemu karena
ini memperbaiki hubungan mereka karena merasakan ketulusannya selama 2bulan
ini. Namun.. Apa? Yang Ia dapat hanya kenyataan pahit yang lagi dan lagi harus
Ia telan bulat-bulat. Yesung menstabilkan suaranya, Sungguh demi apapun juga,
nafasnya begitu tercekat hingga Ia tak bisa mengeluarkan apapun lagi dari
mulutnya. “K-Ka-Kapan?”Tanya Yesung tergagap “3 Hari lagi”Jawab Jikyung
“S..Selamat..”Jawab Yesung cepat, mati-matian Ia berusaha menahan airmatanya,
senyumnya menyungging kemudian tangannya terulur menggapai benda persegi dengan
pita berwarna senada dengan undangan tersebut, warna cream. Apa begini rasanya
saat Ia mengakhiri hubungannya dengan Jikyung? Apa sesakit ini rasanya ketika
kita harus melepas orang yang kita cintai? Lalu bagaimana bisa gadis itu
menahan tangisnya didepannya, mengingat matanya sendiri sudah tercipta sungai
kecil. “Kurasa, sampai disini percakapan kita. Aku harus pergi sekarang, Calon
suamiku sudah menunggu”Jawab Jikyung sambil melirik mobil Kyuhyun yang masih
terparkir di depan café tersebut, dan mendapati calon suaminya tengah tersenyum
padanya, Jikyung pun membalas nya dengan senyuman termanisnya. Ia pun beranjak,
kemudian mengulurkan tangannya “Kuharap kau datang Yesung-ssi”Ucap Jikyung
sambil tersenyum, Yesung pun mendongak menatap uluran tangan tersebut dengan
tatapan ‘Kumohon jangan lakukan ini’ Namun akhirnya Ia menyerah, Ia membalas
uluran tangan itu sambil tersenyum pahit, mungkin ini akhirnya.. “Ya..Akan
kuusahakan”Jawab Yesung sambil berjabat tangan dengan Jikyung, sungguh Ia tak
ingin melepaskan tangan tersebut, terasa hangat, sangat nyaman. Namun Jikyung
segera menarik tangannya, kemudian hendak pergi, namun suara baritone itu
menahannya. “Jikyung-ahh..”Panggil Yesung, membuat Jikyung berbalik. “Ya?”Tanya
Jikyung “Boleh aku memelukmu untuk terakhir kalinya?”Tanya Yesung, Jikyung
terdiam, menimang-nimang jawabannya. Ia pun menoleh pada Kyuhyun, menatapnya
dengan tatapan apa yang harus ku lakukan, dan yang Ia dapati adalah pria itu
tengah mengangguk sambil tersenyum dan mengatakan sesuatu yang dapat Ia baca
dari bibir pria itu “Aku percaya padamu…” Akhirnya Jikyung pun menoleh pada
Yesung “Baiklah”Jawabnya, Kemudian dengan cepat Yesung pun merengkuh tubuh
gadis itu, memeluknya erat untuk terakhir kalinya, hingga isakannya terdengar..
isakan penuh rasa sakit. Kemudian mereka pun melepaskan pelukan mereka,
“Maafkan aku.. Seharuskan tak kulakukan semua itu padamu dulu, jika pada
akhirnya sesakit ini”Sesal Yesung dengan airmata yang mengalir. “Tidak.. Ini
bukan salahmu, semua ini sudah takdir Yesung-ahh, kau adalah masa laluku,
begitu pula aku adalah masalalumu. Kini Kyuhyun adalah masadepanku.. dan
seharusnya kau tak melepas Na Young begitu saja, dia adalah masa depanmu
Yesung-ahh”Jawab Jikyung sambil menepuk bahu Yesung, pria itu masih menunduk
menyembunyikan tangisnya. “Aku beruntung pernah menjadi bagian dari hidupmu
Yesung-ahh.. Dan ini, kurasa aku tak bisa menyimpannya.”Lanjut Jikyung sambil
menyerahkan dua cincin yang pernah melingkar dijari manis mereka, bersamaan
dengan janji yang pernah mereka ucapkan, namun Yesung merusaknya.. Yesung
merusak janji itu, hingga akhirnya gadis itu akan mengatakan janji yang lebih
suci lagi.. dihadapan sang Pencipta. “Terima kasih untuk semuanya, kuharap kau
datang dipernikahanku bersama Kyuhyun.. Aku pamit”Pamit Jikyung kemudian
meninggalkan Yesung yang masih menunduk, menyesali semua perbuatannya dahulu,
kakinya begitu lemas, hingga akhirnya Ia terjatuh.. menggenggam cincin itu
kuat, menangis begitu pilu.. Inikah yang Jikyung rasakan dulu? Kenapa Ia
melakukan hal sebejat itu pada gadis yang sungguh tak tau terbuat dari apa
hatinya.. Yang pasti kini Ia sangat menyesal, pelukan tadi menjadi pelukan
terakhir mereka, hatinya memang begitu sakit.. namun dilubuk hatinya Ia
menginginkan kebahagiaan untuk gadis itu “Jadi
ini rasa sakit? Kuharap kau selalu bahagia Jikyung-ahh.. Aku mencintaimu”
THE END
Huaaaa~ Eotteo? Pasti gajebo :v Wkwkw.. Author mau minta maaf juga nih atas keterlambatannya, maklum lah.. Akhir semester:' TFR Nde^^ Jangan Lupa RCL nya, Ah ya.. jangan lupa juga kunjungi Wordpress Author : Nevilandworld.wordpress.com.. Gamsahamnida~ *bow