Tittle : Between
Heaven And Hell
Cast :
Kim Ji Kyung
Cho Kyuhyun
Genre: Angst, ETC.
FB: Nevi Marliani
Author: N규
Twitter:
@Monstar001126
Length : Series
*Maybe*
Rated : PG-15
WARNING : Typo(s)
Jangan lupa
kunjungi blog Author (neviland.blogspot.co.id)
It’s Just FICTION
~~
Happy Reading ^^
Previous
Ji Kyung mematung ditempatnya kala Kyuhyun
merengkuhnya dari belakang, Ia tak bisa berkutik apalagi ketika Kyuhyun terus
menyebutkan namanya dan juga kata cinta untuknya. Rasanya dunianya terasa
begitu indah, namun airmata itu menetes dan tepat saat itu juga Kyuhyun
membalikan tubuhnya dan menempelkan bibir cherrynya dengan bibir tebal milik
Kyuhyun. Dan disaat itujuga dunianya terasa runtuh..
PART 3
__Between Heaven and Hell__
Perlahan Kyuhyun mengerjapkan matanya, sinar
matahari yang menerobos masuk membuat penglihatannya sedikit terganggu,
ditambah kepalanya yang masih terasa pusing akibat kejadian semalam. Tunggu,
semalam? Bibirnya tersenyum tipis kala mengingat hal itu. Ya, Kyuhyun jelas
sadar apa yang telah Ia lakukan semalam pada Istrinya. Rasanya Ia ingin menarik
kata-kata yang menyatakan bahwa Ia tak ingin menyentuh Jikyung. Karena demi
apapun juga Kyuhyun sangat menginginkan Jikyung walaupun awalnya Ia hanya
terpengaruh alkohol tapi semenjak Ia mencium Jikyung, Ia telah sadar akan apa
yang telah Ia lakukan. Matanya menatap teduh sosok yang masih tertidur dengan
pulasnya dihadapannya. Tangannya terulur untuk menyingkirkan anak rambut yang menghalangi
wajah cantik istrinya, tak terhenti disitu Kyuhyun sudah mulai berani menangkup
pipi chubby istrinya hingga membuat wanitanya sedikit terusik. Buru-buru
Kyuhyun membalikkan badannya dan berpura-pura tidur.
‘Engh..’Jikyung terbangun dari tidurnya, dan
sosok yang Ia dapati pertama kali adalah punggung pria itu. Jikyung menatap
punggung Kyuhyun dengan sedih. “Apa setelah melakukannya kau akan
meninggalkanku? Apa sebenci itu dirimu padaku?”Lirih Jikyung. Ia pun segera
bangkit sambil melilitkan selimut tebal ditubuhnya, walau tubuhnya masih terasa
sakit karena kejadian semalam, Ia harus tetap menjadi istri yang baik dengan
menyiapkan segalanya sejak pagi. Mendengar suara pintu tertutup, Kyuhyun pun
membuka kembali matanya, Ia pun menatap nanar pintu kamar mandi yang perlahan
mengeluarkan suara gemercik air. “Kau bahkan tak menangis saat aku melakukannya
padamu, apa sebegitu cintanya dirimu padaku? Maafkan aku Ji-yya… Aku takkan
pernah meninggalkanmu”Lirih Kyuhyun.
SKIP
Kyuhyun melempar kertas yang sedari tadi
membuatnya pusing ke meja kerjanya, fikirannya tak dapat Ia kendalikan lagi,
karena saat ini juga Ia ingin melihat wajah istrinya walau baru 20 menit
semenjak kepergiannya dari rumah. “Huhh.. Apa aku harus meneleponnya? Ahh
tidak!! Jangan buat semuanya kacau Kyu!”Batinnya terus berperang, Ia sudah
menggenggam ponselnya dan tinggal memijit ‘Calling’ Tapi Ia terus
mempertimbangkannya, hingga akhirnya Ia melempar ponselnya ke meja
dihadapannya. “Aghh.. Molla!!”Ujarnya frustasi. Dan tiba-tiba ponselnya
bergetar, Ia pun segera meraihnya dan mengangkat nya.
“Yeobseyo?”
“Oppa… Aku kembali”Kyuhyun tertegun..
Kembali?
“Na Young-ahh?!!”Kaget Kyuhyun
“Na Young-ahh neo eoddiseo? Aku akan
menjemputmu sekarang!”Girang Kyuhyun
“Aku ada didepan rumah mu”Jawab gadis itu
“Nde..?”
DITEMPAT LAIN
Jikyung akhirnya menyelesaikan pekerjaan
rumahnya, “Ahh.. Akhirnya”Leganya sambil melihat hasil pekerjaannya dengan
puas. ‘TING.. TONG..’Suara bel rumah berbunyi. Jikyung pun segera bergegas
membukakan pintu rumah. Tak biasanya Kyuhyun menekan bel seperti ini, fikirnya
begitu. Namun saat Ia membukakan pintu rumah tersebut, sosok yang Ia harapkan
ternyata tak ada disitu, yang Ia lihat adalah seorang gadis yang sepertinya
lebih muda darinya
“N-Nuguseyo?”Tanya Jikyung
“Nde? Seharusnya aku yang bertanya seperti
itu padamu.. Neo Nuguseyo? Kenapa kau ada dirumah Kyuhyun Oppa?”Tanya Na Young.
“Ak-Aku..”
“Ahh kau pembantu dirumah ini kan? Oh iya,
bawakan barang-barangku lalu bawakan aku minum.. Okay?”Titah Na Young kemudian
langsung memasuki rumah Kyuhyun ‘dan’ Jikyung. Jikyung hanya mampu menghela
nafas, kemudian menuruti apa yang dikatakan Na Young.
Tak lama kemudian Jikyung pun membawakan
segelas jus jeruk, kemudian menaruhnya dimeja. “Chog-Chogiyo.. Sebenarnya aku
ini bukan pemban-“
“Na Young-ahh!!”Suara pintu terbuka dan juga
teriakan Kyuhyun membuat Jikyung menghentikan ucapannya dan menatap pria itu
yang terlihat bahagia.
“Oppa!!”Tak sampai disitu keterkejutan
Jikyung, tubuhnya semakin menegang kala Kyuhyun memeluk erat gadis muda itu.
Dan disaat itujuga, dunia Jikyung terasa runtuh ke dasar jurang. Walaupun Ia
tak tau secara pasti apa hubungan mereka, tapi.. mereka tampak seperti sepasang
kekasih yang terpisah karena salah satunya harus pergi ke luar negeri.
Dan Jikyung pun sadar, bahwa Ia bukanlah
siapa-siapa dirumah ini. Julukan ‘istri’ mungkin hanya tinggal sebuah julukan
baginya. “Oppa aku sangat merindukanmu..”Manja Na Young pada Kyuhyun. “Nado,
Oppa juga sangat merindukanmu..”Jawab Kyuhyun penuh kasih sayang. Mata Jikyung
berkaca, ‘Kapan kau akan berkata seperti
itu padaku? Kapan kau akan tersenyum seperti itu kepadaku?’ Jikyung
tertunduk menyembunyikan airmatanya, kemudian memilih untuk pergi dari hadapan
mereka. Rasanya terlalu sakit melihat seseorang yang dicintainya lebih
menunjukan kasih sayangnya pada orang lain dibandingkan dirinya.. istrinya.
Sekarang pada siapa Ia harus bersandar? Tak mungkin Ia menceritakan semuanya
pada keluarganya.. Ia sungguh tak mau keluarganya menganggap kejam Kyuhyun,
walau memang itu kenyataannya. Sedangkan dibalik segala kesedihannya, kini
Kyuhyun tengah tersenyum cerah sambil terus menerus menatap wajah Na Young.
“Young-ahh.. ini sudah berapa tahun semenjak
kepergianmu hmm?”
“Shh.. Entahlah, apakah itu 10 tahun
ataumungkin 20 tahun? Kkk~”Kyuhyun hanya ikut terkikik melihat Na Young yang
tertawa bak anak kecil.
“Ah matta! Pembantumu? Dimana dia?”Tanya Na
Young membuat Kyuhyun mengerutkan keningnya.
“Pembantu?”
“Eoh.. Wanita tadi, wanita berambut panjang
tadi”jawab Na Young, sontak Kyuhyun membulatkan matanya.
“J-Jikyung…”Kyuhyun segera bergegas menuju
dapur namun tak ada seorangpun disana, akhirnya Ia mencari diseluruh sudut
rumahnya, namun sosok yang Ia cari tak jua ia temukan. Na Young yang sedari
tadi mengikuti gerak gerik Kyuhyun menjadi terheran.
“Oppa kau kenapa? Kenapa mencari asisten
rumah tangga seperti orang gila begini?”Tanya Na Young mulai kesal.
“Jikyung-ahh!! Kim Ji Kyung!!!”Teriak
Kyuhyun tak memperdulikan ucapan Na Young
“Oppa!!!”
“Wae?”Tanya Kyuhyun frustasi
“Ada apa denganmu? Kenapa kau seperti sedang
mencari belahan jiwamu?!”
“Jikyung.. Dia bukan pembantuku.. atau
apapun itu”Jawab Kyuhyun
“Lalu?”Na Young menaikan sebelah halisnya
“Dia istriku..”
Sedangkan ditempat lain, Jikyung tampak
terduduk disebuah taman. Matanya terus menatap kosong kearah depan, semua
perlakuan buruk yang Kyuhyun selalu berikan padanya terus terngiang di
kepalanya, terlebih Ia melihat Kyuhyun yang dulu pagi ini. Walau semua kasih
sayang itu bukan ditunjukan padanya, melainkan gadis lain yang Jikyung yakin
sangat berarti untuk Kyuhyun. Airmatanya terus mengalir, Ia menangis
sesenggukan, Ia tak bisa lagi menahannya, semuanya terasa sakit. “Jika terlalu sakit maka ceraikan saja dia” Ucapan
Sunggyu kemarin terus terngiang diotaknya, Apa ia harus menyerah sekarang? Apa
ia harus berhenti mempertahankan pernikahan mereka sekarang? Jikyung semakin
terisak, untungnya taman ini sepi hari ini. Jadi tak banyak juga orang-orang
yang menatap aneh Jikyung, seorang pria sedari tadi menatap Jikyung aneh dari
kejauhan, “Ada apa dengan gadis itu?”Lirih pria tersebut, pria yang sedari tadi
membawa kameranya itupun menghampiri Jikyung, hendak bertanya apa yang terjadi.
“Chogiyo..”Ucapnya sambil menepuk pelan bahu Jikyung. Jikyung pun menoleh dan
betapa terkejutnya pria itu kala melihat siapa gadis depannya, begitupula
Jikyung. “Sunbae?”
SKIP
Kyuhyun terus berjalan mondar mandir didepan
pintu rumahnya, berharap wanitanya akan segera tiba dihadapannya. “Oppa.. Oppa
kau berbohongkan?! Dia bukan istrimu kan?!!”Tangis Na Young bahkan tak Ia
pedulikan saat ini, Kyuhyun benar-benar berantakan saat ini. Sialnya juga gadis
itu meninggalkan ponselnya dikamarnya.
“OPPA!! JAWAB AKU HIKSS”Kyuhyun menoleh ke
arah Na Young.
“Diamlah! Bisakah kau diam Na Young? Aku
sedang benar-benar tidak baik!”Jawab Kyuhyun berusaha lembut
“Tapi Oppa.. Apa kau tau kenapa aku pulang?
Apa kau tak mengerti hatiku? Aku men-“
“Masuklah ke dalam!”Titah Kyuhyun dingin,
membuat Na Young terbungkam dan segera menuruti perintah Kyuhyun.
“Kim Ji Kyung dimana kau sebenarnya!”Lirih
Kyuhyun, sungguh Ia benar-benar frustasi saat ini
Hingga akhirnya matanya menangkap sesok
wanita yang berjalan dengan pandangan kosong menuju rumahnya, Kyuhyun mematung
ditempatnya. Begitupula Jikyung yang kini sudah berada didepannya dan hanya
menatap takut dirinya. Tubuh Jikyung bergetar, Kyuhyun yang melihat itu hanya
mampu terdiam dan memandang Jikyung datar. “Masuk ke kamar”Titah Kyuhyun
kemudian berjalan mendahuluinya, Jikyung tertunduk, tubuhnya bergetar, Ia takut..
takut Kyuhyun akan menyakitinya lagi.
Hanya sebuah keheningan yang menyelimuti
ruangan tersebut. Jikyung hanya mampu tertunduk dihadapan Kyuhyun yang masih
menatapnya tajam sambil berkacak pinggang. “Darimana saja kau?!”Tanya Kyuhyun
datar, Jikyung bingung.. tak tau harus menjawab apa.
“Apa kau sudah gila Cho Ji Kyung?!! Jika
terjadi apa-apa padamu apa yang akan terjadi padaku hah?!!””Bentak Kyuhyun,
membuat Jikyung tertegun.. tunggu! Apa Kyuhyun mengkhawatirkannya? Melihat
ekspresi Jikyung, Kyuhyun segera menyadari apa yang tadi Ia katakan.
“Maksudku apa yang akan aku katakan pada
orangtuamu hah?!! Ah.. Kau benar-benar menyusahkan!!”Ucapan Kyuhyun membuat
Jikyung kembali terjatuh, semua fikiran itu seketika lenyap kembali. “Agh..
Sudahlah!”Ucap Kyuhyun kemudian memilih membaringkan dirinya di kasur,
tangannya memijat pelan keningnya, sedangkan Jikyung masih tertunduk tak berani
menatap Kyuhyun.
“Mianhaeyo…”
KYUHYUN P.O.V
“Mianhaeyo..”Kudengar samar kata yang
terucap dari bibirnya yang indah, kemudian aku menatapnya. Kulihat Ia perlahan
menatapku dan mata kami pun bertemu, aku melihat mata sendunya yang penuh
kesedihan. Dan disitulah aku ingin membunuh diriku sendiri. Aku bangkit,
merubah posisiku menjadi duduk, mataku masih tetap menatapnya. “Maaf sudah
membuatmu susah.. Aku minta maaf”ujarnya dengan mata yang berkaca. Ya Tuhan..
Hatiku sangat sakit melihatnya kini, hancurkan aku sekarang juga, aku tak bisa
hidup melihatnya seperti ini. Aku memalingkan wajahku, berusaha menahan seluruh
kesedihanku. Tapi suaranya yang bergetar, membuatku semakin kalut dalam rasa
sakit, kudengar suara tangisnya yang mati-matian berusaha Ia tahan. Aku merasa
menjadi makhluk paling kejam di dunia ini. Aku tak tau harus bagaimana. Tapi
mungkin aku sudah gila karena ingin memeluknya saat ini juga, mengatakan bahwa
aku mencintainya, bahwa aku menyesal karena selalu menyakitinya. Dan tanpa ku
sadari aku juga mulai meneteskan airmataku. Kenapa Tuhan melakukan ini pada
kami? Aku sangat mencintainya… tapi ketika aku teringat Noona aku selalu
membencinya.
“Ak-Aku pergi karena hanya ingin
membiarkanmu melepas rindu dengannya”Kulihat lagi wajahnya yang sudah berurai
airmata.
“dengannya? Maksudmu Na Young?!”Dan Ia
mengangguk takut
“Dan membiarkanmu pergi begitu saja?!!”Aku
berusaha menormalkan suaraku, aku tak ingin Jikyung melihat semua kenyataannya.
Kenyataan bahwa aku mencintainya, kenyataan bahwa aku juga sakit melihat
dirinya yang selalu menderita karenaku.
“Kurasa itu hal yang wajar bagi sepasang
kekasih yang melepas rindu”Apa? Kekasih dia bilang? Mungkin aku sudah gila jika
benar-benar memiliki gadis lain sedangkan aku teramat mencintaimu Jikyung-ahh.
“Kalau begitu aku permisi”Lirihnya sambil
membalikkan tubuhnya. Dan disaat itu juga aku menariknya, meraih tengkuknya
kemudian mencium bibir manisnya. Tanpa terasa airmata kami mengalir, aku
sungguh tak dapat menahannya lagi. Aku mencintainya, aku tak mau menyakitinya,
aku tak mau Ia menangis lagi karenaku… Aku ingin membuatnya selalu bahagia
bersamaku… Aku tak ingin dia pergi.
Aku melumatnya, hingga tak lama kemudian Ia
membalas setiap perlakuanku. Ku tuntun tangannya untuk melingkar dileherku.
Bibirnya sungguh membuat ku terhipnotis, kutarik semua kata-kata ku yang
menyatakan bahwa aku takkan pernah sudi menyentuhnya karena kenyataannya dia
sangat memabukkan. Hingga akhirnya kami melepas tautan kami, aku menatapnya
sebentar, begitupula dia yang kini tengah menghirup nafasnya. Dan bayangan itu
tiba-tiba melintas diotakku, tangisan Noona terdengar ditelingaku. Segera ku
dorong jauh Jikyung.
AUTHOR P.O.V
Kyuhyun segera mendorong Jikyung, membuat
gadis itu bergetar ketakutan. “Sial.. Apa yang ku lakukan”Lirih Kyuhyun kesal.
Jikyung hanya mampu terdiam dan menunduk, jadi semua itu hanya nafsu? Tak ada
cinta sedikitpun kah untuk Jikyung? Kyuhyun langsung pergi meninggalkan
Jikyung, pria itu menutup pintu kamar mereka hingga menimbulkan suara yang
cukup keras. Dan saat itu juga Jikyung merosot, kakinya sudah tak kuat lagi
menahan semua beban yang Ia derita. Tangisnya seketika pecah, sudah tak
terbendung lagi semua rasa sakit itu. Rasanya sakit sekali baginya.. hingga Ia
ingin mati.
Sedangkan dibalik itu, Kyuhyun juga menangis
dalam diamnya, Ia merasa bersalah pada Noona nya, namun disisi lain juga Ia
sangat tersiksa melihat Jikyung begitu menderita. Persetan dengan pepatah
‘lelaki tak pernah menangis’ Siapa bilang pria tak boleh menangis? Pria juga
memiliki hati, mereka berhak menangis!! Dan disaat itujuga sepasang tangan
memeluknya, “Gwaenchana Oppa.. Menangislah”dan Na Young lah yang kini
mendekapnya, Kyuhyun membalas pelukan Na Young dan menangis sejadi-jadinya
disana. “Na Young-ahh Apa yang harus ku lakukan?! Hikss..”Lirihnya hampir tak
bersuara.
Dan saat itujuga Jikyung menyaksikan hal
tersebut, Ia langsung menutup kembali pintu kamarnya dengan pelan kemudian
membekap mulutnya dan kembali menangis. “Ternyata bukan aku.. Seseorang yang
selalu ada untukmu bukanlah aku… hikss”Entah keberapa ribu kali Jikyung
menangis karena seorang Cho Kyuhyun, begitu pula sebaliknya. Seandainya mereka
bisa saling mencintai layaknya sepasang suami istri biasa.. Jika saja takdir
memihak pada mereka, ingin rasanya memutar waktu, kembali ke saat saat mereka
yang masih bisa saling menunjukan kasih sayang. Tapi itu semua hanya masalalu.
Sekarang, disaat mereka sudah bersama.. takdirlah yang membuat cinta mereka
berubah menjadi hitam. Keegoisan dan dendam itu mengalahkan segala rasa cinta
yang Kyuhyun rasakan, walau nyatanya Ia juga masih mencintai Jikyung. Tapi
setiap Ia merasakan itu, saat itujuga Kyuhyun merasa telah semakin dalam
menusuk sebilah pisau tajam di luka Kakaknya.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar