Tittle : Between
Heaven And Hell
Cast :
Kim Ji Kyung
Cho Kyuhyun
Genre: Angst, ETC.
FB: Nevi Marliani
Author: N규
Twitter:
@Monstar001126
Length : Series
*Maybe*
Rated : PG-15
WARNING : Typo(s)
Jangan lupa
kunjungi blog Author (neviland.blogspot.co.id)
It’s Just FICTION
~~
Happy Reading ^^
Previous
Kyuhyun terus memohon dan berlutut di kaki
kakak iparnya, Ia menangis dan terus menangis. Tapi Sunggyu memalingkan
wajahnya, Ia sudah membulatkan tekadnya untuk menjauhkan Kyuhyun dan adiknya.
Hingga mereka semua menoleh saat mendengar langkah kaki yang terdengar
tergesa-gesa.
“Oppa..
Jikyungie telah sadar!!”
PART 9
Sunggyu menatap adiknya dengan senang,
“Jikyung-ahh kau sudah sadar?”
“Oppa.. dimana aku?” Tangan Sunggyu meraih
helaian rambut adiknya, kemudian mengelusnya dengan penuh kasih sayang.
“Kau ada dirumah sakit sayang..” Jawabnya,
seketika Jikyung terlonjak. Gadis itu meraba-raba perutnya, dan..
“Oppa.. bayiku… bayiku apa dia baik-baik
saja?!” Paniknya, Sunggyu tak tau harus berbuat apa.. Ia hanya bisa menunduk.
“Oppa.. katakan!! Dimana bayiku? Kenapa aku
tak bisa merasakannya.. Kenapa… Kenapa begitu koso-…ng disini..” Airmata gadis
itu sudah tak tertahan lagi saat melihat Kakaknya menggelengkan kepalanya.
“Tidak…”
“Kau hanya bercanda… Jangan mengada-ngada!!”
“Kemarin dia masih bergerak, dia ada… OPPA
KATAKAN PADAKU TIDAK BENAR!!!” Teriak Jikyung dengan histeris, gadis itu terus
menangis meraung-raung. Bagaimana tidak? Ketika kebahagiaan itu hadir sebagai
titipan Tuhan, tapi Tuhan mengambilnya kembali tepat saat dirinya belum pernah
melihat bayinya!
Sunggyu langsung mendekap adiknya erat, Ia
juga ikut menangis atas kesedihan yang adiknya rasakan.
“Bayiku.. hiks… hikss.. Oppa dimana
bayiku!!” Tangis Jikyung bagaikan orang kesetanan, Sunggyu semakin erat
mendekap adiknya.
“Ji Kyung..” Jikyung melepas pelukan Sunggyu
saat Ia dapat mendengar suara seorang pria yang begitu Ia kenal. “Kau…!”
Jikyung menatap Kyuhyun dengan tajam,
“Pembunuh! Kembalikan anakku!!! Kembalikan
dia sekarang juga!!! Hiks… Kembalikan anakku pembunuh!!” Teriak Jikyung
bagaikan orang kesetanan. Namun hal itu malah semakin membuat Kyuhyun
mendekatinya, pria itu..
“Tidak.. jangan dekati aku! Menjauh.. Pergi!
Pergi dariku!! Oppa tolong aku!! Jangan dekati aku… Oppa tolong aku!” Sunggyu
mengerutkan keningnya saat melihat tingkah adiknya seperti melihat seorang
penjahat, gadis itu ketakutan bagaikan orang yang akan diberi hukuman mati.
Sontak, Sunggyu langsung menyeret Kyuhyun
keluar dari kamar Jikyung. “Kau!! Lihat sendirikan? Ini semua ulahmu! Sekarang
pergi dari adikku!” Kyuhyun menatap nanar pria dihadapannya,
“Jangan tunjukkan wajah memelasmu, aku tak
sudi melihatmu!” Bentak Sunggyu kemudian masuk kembali ke kamar inap Jikyung,
menyisakan Kyuhyun yang kini hanya bisa terdiam dengan airmata yang berlinang
dipipinya.
“Apa yang harus ku lakukan? Jikyung-ahh
Mian.. Mianhae.. Aku tak bisa hidup tanpamu hiks.. Maafkan aku” Tangis Kyuhyun
pecah, hingga sebuah tangan merengkuhnya dengan hangat, menyalurkan kekuatan
untuk sang adik.
Ya, Cho Ahra. Seburuk apapun Kyuhyun,
sejahat apapun Kyuhyun. Ahra tau, pria itu memiliki hati yang begitu hangat dan
kepribadian yang penyayang, apalagi kepada Jikyung. Ini semua hanya
kesalahannya, jika saja Ia menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya pada
adiknya.. Semuanya pasti tak akan begini.
“Kyuhyun-ahh.. Noona minta maaf” Tangis Ahra
sambil memeluk erat Kyuhyun yang terus meraung menangis.
Sedangkan dibalik pintu itu, Jikyung
menunduk sambil menahan tangisnya. Ia dapat mendengar jelas raungan tangis
Kyuhyun, pria yang dicintainya. Ya, mau seberapa kali Kyuhyun menyakitinya.
Kyuhyun tetaplah Kyuhyun, pria yang Ia cintai hingga mati. Tapi tidak! Jikyung
telah berpegang teguh pada pendiriannya, Jikyung bisa menerima jika hanya
dirinya yang mengalami kesakitan, tapi untuk jabang bayinya yang kini sudah tak
ada. Dia… Dia tak bisa memaafkan Kyuhyun, ini adalah kesalahan terbesarnya.
“Gwaenchana?” Tanya Sunggyu khawatir sambil
memeluk adiknya,
“Oppa eotteoke?” Tangis Jikyung
“Tak apa, kau telah membuat keputusan yang
baik. Ini untuk kebahagiaanmu, kau akan baik-baik saja. Kami akan selalu
bersamamu Ji-yaa..” Sunggyu berusaha menenangkan adiknya, sama seperti Ahra
yang kini tengah menenangkan Kyuhyun. Mereka sungguh menyesal, karena ini semua
ulah mereka. Jika saja, jika saja semuanya bisa terkendali dulu. Mungkin bukan
adik mereka yang saling terluka kini, tanpa Jikyung tau, airmata Kakaknya
menetes. Sunggyu sangat tak tega melihat adiknya menderita seperti ini. Ini
sama saja menghunusnya dengan pedang secara pelan-pelan.
SKIP
Jikyung menatap kosong pemandangan diluar
rumah sakit, hari ini Ia sudah diperbolehkan untuk pulang. Namun fikirannya
melayang ke hari-hari sebelumnya, hari dimana Ia tau bahwa Kyuhyun setiap
harinya selalu mengunjunginya, membawa bunga mawar kesukaannya. Meski Sunggyu
terus menerus mengusir pria yang statusnya masih suaminya itu. Tapi Ia bisa
mendengar teriakkan Kyuhyun, meski pada akhirnya teriakkan itu perlahan
menghilang saat Sunggyu telah memanggil pihak keamanan.
“Jikyung-ahh kau tak apa?” Jikyung langsung
menoleh ke pria yang kini baru saja memasukkan baju-bajunya ke dalam tas.
“Ah.. Naneun gwaenchanayo Sunbae-nim” Jawab
Jikyung, pada Donghae.
Beberapa hari lalu, Donghae kembali
mengunjungi Kakaknya yang bertepatan bekerja di rumah sakit tempat Jikyung
dirawat, kemudian Ia melihat seorang gadis yang melamun di taman dan gadis itu
tak lain tak bukan adalah Jikyung.
“Kau tak perlu mengkhawatirkannya, Sunggyu
Hyung pasti akan mengurus perceraian kalian dengan baik. Serahkan itu pada
kami, kau hanya tinggal hidup dengan bahagia” Ucap Donghae menenangkan Jikyung.
Pria itu memang diutus oleh Sunggyu untuk menjemput Jikyung dari rumah sakit,
dan tentu seorang Lee Donghae pasti akan mengabulkan permintaan yang ada
sangkut pautnya dengan Jikyung.
Jikyung mengangguk, tanda Ia menunjukkan
baik-baik saja. Walau hatinya berkata lain, hatinya menjerit, menangis karena
memang Ia masih mencintai Kyuhyun, mencintai pria itu meski rasa cintanya kini
harus Ia kubur dalam-dalam demi Almarhum anaknya.
“Cah.. Ayo kita pergi” Ajak Donghae sambil
menuntun Jikyung keluar dari ruangan itu, mereka berjalan beriringan.
Donghae terus menatap Jikyung khawatir,
gadis itu terlihat lebih kurus bahkan sangat Kurus daripada biasanya. Wajah
gadis itupun terlihat murung dan sedih membuat hatinya mencelos.
“Jikyung-ahh..
aku berjanji akan membuat senyumanmu kembali, aku akan membahagiakanmu dan
membuatmu melupakan Cho Kyuhyun” Batinnya saat memasuki lift. Sadar merasa diperhatikan, Jikyung pun
menoleh ke arah Donghae dan mendapati pria itu tengah tersenyum manis padanya.
Jikyung pun membalas senyuman itu meski senyumannya terlihat sangat berbeda
dengan senyuman seorang Kim Ji Kyung seperti biasanya.
Bertepatan dengan pintu lift mereka yang
tertutup, saat itu juga lift disebelah kanan mereka terbuka. Menampilkan
seorang pria dengan pakaian yang rapi dan membawa sebuket bungan mawar.
Kaki nya terus melangkah, menyusuri lorong
rumah sakit yang terasa begitu panjang bagi dirinya. Di depan matanya kini terdapat
pintu putih bernomorkan ‘165’ namun keningnya berkerut. Ia merasakan keheningan
yang begitu kosong didalam sana. Kyuhyun, ya pria itu kemudian menggeser pintu
bercat putih didepannya dan Ia begitu shock saat tak mendapati siapapun
diruangan itu.
Mata dan raut wajahnya menunjukkan kecemasan
yang begitu mendalam, Ia takut.. takut jika gadisnya benar-benar akan
meninggalkannya untuk selamanya. “Tidak! Jikyung!! Jikyung-ahh!!” Ucapnya
dengan mata berkaca-kaca. Ia pun berlari keluar ruang tersebut, tak peduli
seberapa banyak orang yang sudah Ia tabrak, tak peduli kini sudah berapa
rusaknya buket bunga yang Ia bawa tadi, yang Ia ingin lakukan kini adalah
menemui istrinya dan menahannya agar tak meninggalkan dirinya juga
kehidupannya.
Kyuhyun terus berlari hingga kini Ia berada
di halaman utama rumah sakit, matanya berkeliling mencari sosok wanita yang
sangat Ia cintai, namun terlalu banyak orang disini. Tidak!! Kyuhyun yakin dia
pasti bisa menemukan gadisnya, dan..
“JIKYUNG-AHH!!” Teriaknya saat melihat
seorang wanita yang berjalan memunggunginya, wanita itu begitu familiar
dimatanya.
Kyuhyun kemudian menahan pergelangan
tangannya, namun..
“Nuguseyo?” Bukan, Ia bukanlah Ji Kyung sang
istri. “Ah.. Jeoseonghamnida” Ucapnya singkat kemudian kembali mencari-cari.
Hingga matanya menangkap seseorang yang begitu Ia kenal,
“Lee Donghae dan….?” Matanya membulat kala
Ia bisa melihat jelas gadis yang kini duduk di samping kursi kemudi mobil milik
Donghae. Kyuhyun berlari, menghampiri mobil itu..
“JI KYUNG-AHH!! JI KYUNG TUNGGU AKU, KUMOHON
KEMBALILAH PADAKU!!” Teriaknya sambil mengetuk-ngetuk kaca mobil,
Jikyung menatapnya terkejut, dapat Ia lihat
mata gadis itu mulai berkaca, dapat Ia lihat wajah wanita kesayangannya setelah
Ibu dan Kakaknya ini, Ia begitu merindukannya sangat merindukannya. Namun,
Jikyung kembali memalingkan pandangannya,
“Sunbaenim.. ayo pergi!” Titahnya penuh
penekanan, meski matanya menyiratkan kesedihan dengan airmata yang sudah
membendung dimatanya. Donghae hanya menghela nafasnya, Ia kemudian menuruti
perintah Jikyung dan kini dapat mendengar suara teriakkan Kyuhyun.. disusul
dengan tangis wanita disampingnya yang pecah.
“JIKYUNG-AHH.. KEMBALILAH… CHO JI KYUNG!!”
Teriakkan Kyuhyun terdengar, membuat tangis Jikyung semakin pecah. Keduanya
menangis, menangis dalam raungan, jeritan rasa sakit. Ditinggalkan dan
meninggalkan orang yang kita cintai bukanlah hal yang mudah, kau harus rela
membuat hatimu mati terlebih dahulu.
“Mian..
Mianhae, aku sangat mencintaimu tapi kau tak bisa mengambalikkan semuanya
seperti dulu..”
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar