Tittle : Butterfly (버터 플라이)
Cast :
Cho Kyu Hyun
Kim Ji Kyung
Lee Dong Hae
Other Cast: Kim Jong Woon(Yesung), Kim Jong Jin
Genre: Sad, Fantasy,
ETC
Author: N규
FB : Nevi Marliani
Twitter :@Monstar001126
FB : Nevi Marliani
Twitter :
Length : Series
Rated : Teen(s)
WARNING : Typo(s)
Mohon maaf bila ada
kekurangan dan kesamaan cerita/Nama secara tidak sengaja^^
Photo Edited By
Author
Jangan lupa
kunjungi blog Author (neviland.blogspot.co.id)
It’s Just FICTION
~~
Happy Reading ^^
PART 1
“Kau ada tapi aku tidak
bisa menggapaimu, berhentilah!! Kau seperti mimpi bagiku, kau seperti
kupu-kupu. Terlalu indah hingga membuatku takut..”
ބ Butterfly (버터 플라이) ބ
Sinar
bulan kini sudah menggantikan matahari, menyinari bumi dan isinya. Semua
aktifitas dimuka bumi kini sudah mulai terhenti, termasuk warga Seoul, Korea
selatan. Mereka kini lebih memilih untuk mengistirahatkan tubuh mereka yang
sudah di pergunakan sejak pagi tadi. Namun tidak dengan seorang gadis yang
masih terduduk di halte bus, gadis itu dengan wajah paniknya kini tengah
menatap jam tangan yang sedari tadi melingkar dipergelangan tangan kirinya.
“Sial.. Kenapa ponselku mati disaat seperti ini?! Aghh.. Yang benar saja, ini
sudah hampir tengah malam! Mana ada bus atau Taxi yang masih beroperasi?
Aishh.. Bisa-bisa aku dibunuh Jongjin Oppa”Gerutunya sambil menggaruk kasar
kepalanya yang tidak gatal sama sekali “Tak ada pilihan.. Lebih baik berjalan
kaki saja”Lirihnya kemudian berjalan dengan ragu menyusuri jalanan yang sudah
sangat sepi “Chh.. Jika saja aku tadi menerima tawaran Donghae, mungkin tak
seperti ini jadinya”Kesalnya sambil menghentak-hentakan kakinya kesal. Kim Ji
Kyung, begitulah nama lengkap gadis itu. Gadis yang masih mengenyam bangku
kuliah semester 5 di Kyunghee University itu terpaksa harus menyelesaikan
tugasnya di kampus hingga larut malam. Namun jika saja tadi Ia menerima tawaran
sahabatnya untuk membantu dirinya. Mungkin ini semua tak akan terjadi.
JIKYUNG P.O.V
Ahh..
Sialan kenapa harus semalam ini, jika sampai Jongjin Oppa tau tamat sudah
riwayatku. Aish.. Apa tidak apa-apa seorang gadis seperti itu berjalan
sendirian ditengah malam seperti ini, Eotteokhe?!! Bagaimana jika ada penjahat?
Bagaimana jika terjadi sesuatu padaku?! Bagaimana bila ak- “Sal-Sallyeo..
Sallyeo-hh Juseyo..”Apa itu!! Oh, Tuhan.. Lindungi hambamu yang manis ini.
Segera ku percepat langkahku namun suara itu semakin terdengar. Tidak.. Tidak..
Jangan ikuti aku hantu! “Salyeo Juseyo Jebalhh..”Aku pun terhenti, ku tengokan
kepalaku hingga akhirnya kulihat sebuah mobil yang terlihat sudah hancur
menabrak pohon yang tak jauh dari pandanganku. Seketika aku membulatkan mataku
kala melihat seseorang didalam sana. Orang itu terkapar diatas stir mobil dan
menghadapku, aku masih terpaku. Bagaimana tidak?!! In.. Ini seperti kejadian
itu, tidak.. tidak kumohon jangan lagi.
AUTHOR P.O.V
Pria
itu menatapnya dengan darah yang terus mengalir dari pelipisnya, Bahu Jikyung
semakin bergetar, kilasan kejadian masalalu itu kembali berputar diotaknya,
seperti rol-an film yang memutar kembali. Namun berbeda, langkahnya perlahan
maju dengan bergetar, ia menghampiri orang yang kini tengah menunjuknya.
“No..Nona-hh.. Tol-Tolo—ng..”Pinta orang itu bersusah payah. Airmata Jikyung
perlahan mengalir, “Jikyung-ahh pergilah..
Mobil ini akan segera meledak, cepat selamatkan dirimu” “Tidak mau!! Aku ingin
bersama Appa.. hiks.. Appa.. Appa hikss” “Jikyung-ah.. Berbahagialah dengan
Oppamu hem.. Sekarang keluarlah” “Shirreo!! Hikss.. Aku ingin bersam-hiks
bersama Appa…” “Ji-yya Kel-Keluarhh” ‘DUARRR…’ “APPA!!!!”. Jikyung kembali
terdiam, kata-kata terakhir ayahnya kembali teringat. Airmata itu mengalir
dengan derasnya “Sal-Sallyeo.. Ju—“Ucap orang itu terpotong, mata Jikyung
semakin membulat saat melihat orang itu sudah tak sadarkan diri. Seolah diberi
kekuatan oleh mendiang Ayahnya, Ia segera berlari menuju mobil itu, Ia mencoba
membuka itu namun susah, “Tak ada pilihan lain”Lirihnya. Ia pun mengedarkan
pandangannya kemudian menemukan sebuah batu cukup besar kemudian memecahkan
kaca mobil tersebut kemudian membuka mobilnya dari dalam. Dan langsung menarik
pria itu menjauhi mobil yang sepertinya akan meledak sebentar lagi, tepat saat
mereka sudah menjauhi mobil tersebut, suara ledakan dari mobil itu pun
terdengar. Setelah menelepon ambulance dan menghentikan pendarahan yang terjadi
ditubuh pria itu, Jikyung menatap nanar mobil yang sudah terbakar tersebut,
jIka saja dulu Ia menuruti perkataan Ayahnya, mungkin bisa saja Ia menelepon
Ambulance lebih cepat. Lamunannya terbuyarkan kala suara mobil Ambulance
mendekatinya, Ia pun segera menghampiri Pria itu. “Tu-Tuan kumohon
bertahanlah..”Ujar Jikyung, pria itu masih tak sadarkan diri. Hingga akhirnya
Ambulance membawa mereka.
HOSPITAL
Jikyung
memegang dompet serta ponsel milik pria yang Ia tolong tadi, sebelum pria itu
masuk ke ruang Gawat Darurat. Para perawat memang memberikan semua barang
disaku pria itu. Ia pun segera membuka dompetnya, hei! Jangan berfikir jika Ia
akan mencuri, Ia pun segera mengambil Kartu Tanda Penduduk yang terselip
didalamnya, segera Ia baca. “Cho
Kyuhyun..”Lirihnya sambil membaca tulisan di KTP pria itu. “Jadi namanya
Cho Kyuhyun..”Lirihnya, Iapun teringat suatu hal. Segera Ia raih ponsel pria
bernama Kyuhyun itu dan mencari sebuah kontak nama dan segera menekan nama “Cho Ah Ra❤”Yah..
Mungkin saja itu Istri nya, karena marga mereka sama. “YAK!! Kyu kau dimana?!!
Kau tau betapa khawatirnya Eomma eoh?!! Katakan kau dimana!!”Teriak seseorang
disebrang sana, “Enghh.. Jeosonghamnida, apakah ini keluarga dari Tuan.. Tuan
Cho Kyu Hyun”Ujarnya takut “Ehh? Seorang gadis? Ne aku keluarganya, Neon nuguseyo?”Tanya Ahra merendahkan nada
suaranya “Begini, Tuan Cho sekarang berada dirumah sakit. Ia sepertinya tadi
mengalami kecelakaan”Jawabnya “M..Mwo?!! Kecelakaan? Arrasseo.. Sekarang Ia
dirawat dimana?”Tanya Ahra “Tuan Cho Kyuhyun dirawat di rumah sakit Seoul”Ujar
Jikyung, lalu Ahra memutuskan sambungan telepon tersebut. “Ey?”Kagetnya saat
mengetahui Ahra memutuskan sambungan telepon secara sepihak, yah.. bisa Ia
maklumi.. Mungkin orang itu khawatir dengan suaminya. Jikyung pun terdiam
seraya terduduk di bangku rumah sakit itu, lalu tak lama kemudian sang dokter
pun keluar dari ruang gawat darurat tersebut. “Bagaimana uisa-nim?”Tanya
Jikyung “Ah begini, Nona. Tuan Cho mengalami benturan yang cukup keras
dikepalanya, Ia harus segera di Operasi. Apakah anda wali dari pasien?”Tanya
dokter itu, Jikyung menggaruk tengkuknya “Annimida, geundae
say..Saya-“Ucapannya terpotong kala suara langkah kaki, bukan lebih tepatnya
lari terdengar, Ia pun menoleh dan mendapati dua pasangan yang sudah paruh baya
serta seorang gadis cantik yang sepertinya lebih tua darinya. “Uisa-Nim..
Apakah Kyuhyun-ku baik-baik saja? Bagaimana keadaannya?”Tanya Wanita paruh baya
itu, “Apakah anda wali Pasien?”Tanya Dokter yang menangani Kyuhyun itu “Ne..
Saya Ibunya”Jawab Ny.Cho “Ah.. Anda bisa ikut saya keruangan saya, saya akan
menjelaskannya lebih rinci”Jawab Dokter itu seraya berjalan diikuti Ny.Cho dan
Tn.Cho dibelakangnya. Ahra terdiam menatap kepergian kedua orangtua itu,
kakinya benar-benar lemas. Namun sejenak Ia menyadari seseorang disampingnya,
“Neon.. Apakah-“Tanya Ahra terpotong “Ne, AnnyeongHaseyo.. Saya yang menelepon
Nona tadi, Saya menemukan mobil Tuan Kyuhyun menabrak pohon tadi. Jadi saya segera
membawanya kerumah sakit. Mohon maaf saya telah lancang membuka-buka
pons-“Belum sempat Jikyung melanjutkan kata-katanya tadi, gadis dihadapannya
itu kini sudah memeluknya. “Gomawo.. Terima kasih telah menyelamatkan Uri
Kyuhyun.. hiks.. Gomawoyo… hiks”Tangis Ahra, Jikyung yang terkaget hanya bisa
mengelus pelan punggung Ahra, gadis ini pasti begitu mencintai pria bernama Cho
Kyuhyun tadi hingga menangis terisak begini. Ahrapun melepas pelukannya seraya
menatap Jikyung “Siapa namamu?”Tanya Ahra “Kim.. Kim Jikyung Imnida”Jawabnya
“Sekali lagi, terima kasih telah menyelamatkan Nae dongsaeng Jikyung-ssi”Ujar
Ahra “Eh? Jadi dia kakaknya, kukira istrinya”Batin Jikyung “Geurom, saya pamit
dulu. Ini sudah larut.. Annyeonghi jumuseyo”Pamit Jikyung “Kalau begitu ku antar
hmm? Tak baik jika seorang gadis pulang jam segini, ini sudah hampir mau
pagi”Tawar Ahra “Tap-Tapi..”Lirih Jikyung “Tak apa, Kyuhyunnie akan baik-baik
saja. Dia orang yang kuat, kumohon jangan menolak Jikyung-ssi”Ujar Ahra,
Jikyung pun akhirnya mengangguk, menerima tawaran gadis itu.
SKIP
“Sekali
lagi terima kasih atas tumpangannya Nona Cho”Ujar Jikyung membungkuk pada Ahra,
“Tidak.. Jangan panggil aku begitu, panggil saja Eonnie. Mulai sekarang kau
adikku juga”Ujar Ahra, “Engh.. Ne, Jeongmal Gomawoyo Eonnie”Jawab Jikyung
menuruti perkataan Ahra “Geurom, masuklah ini sudah larut. Kedua orangtuamu
pasti khawatir..”Titah Ahra, Jikyung hanya tersenyum miris mendengar kata kedua
orangtua. “Jenguklah Kyunnie sekali-kali, ku yakin dia pasti senang jika kau mengunjunginya,
Kalau begitu aku pamit hmm,,”Pamit Ahra kemudian pergi dengan mobilnya. Jikyung
pun berbalik, berjalan menuju rumahnya. Ia pun membuka pintu rumahnya hingga
membuat dua orang itu menoleh padanya. “Ji-yya!!”Teriak salah satu orang itu
menghampiri Jikyung “Jongie Oppa”Lirihnya terkaget “Kau darimana saja?!! Apa
kau tak tau betapa khaw- Bajumu.. Kenapa penuh darah? Apa yang sudah terjadi?
Apa kau terluka? Apa kau baik-baik saja? Ji-yya ada apa?!”Orang yang Ia panggil
‘Jongiee Oppa’ itu kini memberinya pertanyaan yang bertubi-tubi. Berbeda dengan
pria yang sedari tadi memfokuskan dirinya pada layar televisi. “Anniyo, Nan
Gwaenchanayo Oppa.. Tadi hanya saja ada sebuah kecelakaan..”Jawab Jikyung
“Kecelakaan? Kau kecelakaan apa Ji-yya.. Apa kau tak apa? Apa ada yang
terluka?”Panik Jongjin sang kakak “Anniyo, tadi aku menolong seseorang yang
terlibat kecelakaan”Jawab Jikyung “Jinjayo? Benarkah kau tak apa?
Syukurlah..”Lega Jonjin “Benarkah? Kau menyelematkan? Atau malah kau sendiri
yang membunuh orang itu? Sampai kapan kau akan terus menjadi pembunuh?”Pria
yang sedari tadi menatap layar TV itu beranjak sambil melewati Jikyung dan
Jongjin meninggalkan luka yang mendalam dihati Jikyung kala mendengar kata-kata
itu. Iapun hanya menunduk menutupi
airmatanya yang sudah membendung seperti danau dipelupuk matanya.
“HYUNG!!”Kesal Jongjin sambil menatap punggung Yesung yang kini menaiki tangga
rumahnya. “Gwaenchanayo Oppa..”Ujar Jikyung seraya menenangkan Jongjin, Pria
itu hanya menghela nafas, kemudian menatap adiknya penuh kasih sayang “Kalau
begitu, kau mandilah, makan lalu beristirahat.”Titah Jongjin sambil mengelus
kepala Jikyung, gadis itupun mengangguk kemudian berjalan menuju kamarnya.
T.B.C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar