Kamis, 03 Desember 2015

Butterfly (버터 플라이) [ KYUHYUN - JIKYUNG - DONGHAE | FANFICTION ] PART 1



Tittle : Butterfly (버터 플라이)
Cast :
Cho Kyu Hyun
Kim Ji Kyung
Lee Dong Hae

Other Cast: Kim Jong Woon(Yesung), Kim Jong Jin
Genre: Sad, Fantasy, ETC
Author: N 
FB : Nevi Marliani
Twitter : @Monstar001126
Length : Series
Rated : Teen(s)                           
WARNING : Typo(s)
Mohon maaf bila ada kekurangan dan kesamaan cerita/Nama secara tidak sengaja^^
Photo Edited By Author
Jangan lupa kunjungi blog Author (neviland.blogspot.co.id)
It’s Just FICTION
~~
Happy Reading ^^


PART  1

“Kau ada tapi aku tidak bisa menggapaimu, berhentilah!! Kau seperti mimpi bagiku, kau seperti kupu-kupu. Terlalu indah hingga membuatku takut..”

ބ Butterfly (버터 플라이) ބ


Sinar bulan kini sudah menggantikan matahari, menyinari bumi dan isinya. Semua aktifitas dimuka bumi kini sudah mulai terhenti, termasuk warga Seoul, Korea selatan. Mereka kini lebih memilih untuk mengistirahatkan tubuh mereka yang sudah di pergunakan sejak pagi tadi. Namun tidak dengan seorang gadis yang masih terduduk di halte bus, gadis itu dengan wajah paniknya kini tengah menatap jam tangan yang sedari tadi melingkar dipergelangan tangan kirinya. “Sial.. Kenapa ponselku mati disaat seperti ini?! Aghh.. Yang benar saja, ini sudah hampir tengah malam! Mana ada bus atau Taxi yang masih beroperasi? Aishh.. Bisa-bisa aku dibunuh Jongjin Oppa”Gerutunya sambil menggaruk kasar kepalanya yang tidak gatal sama sekali “Tak ada pilihan.. Lebih baik berjalan kaki saja”Lirihnya kemudian berjalan dengan ragu menyusuri jalanan yang sudah sangat sepi “Chh.. Jika saja aku tadi menerima tawaran Donghae, mungkin tak seperti ini jadinya”Kesalnya sambil menghentak-hentakan kakinya kesal. Kim Ji Kyung, begitulah nama lengkap gadis itu. Gadis yang masih mengenyam bangku kuliah semester 5 di Kyunghee University itu terpaksa harus menyelesaikan tugasnya di kampus hingga larut malam. Namun jika saja tadi Ia menerima tawaran sahabatnya untuk membantu dirinya. Mungkin ini semua tak akan terjadi.




JIKYUNG P.O.V

Ahh.. Sialan kenapa harus semalam ini, jika sampai Jongjin Oppa tau tamat sudah riwayatku. Aish.. Apa tidak apa-apa seorang gadis seperti itu berjalan sendirian ditengah malam seperti ini, Eotteokhe?!! Bagaimana jika ada penjahat? Bagaimana jika terjadi sesuatu padaku?! Bagaimana bila ak- “Sal-Sallyeo.. Sallyeo-hh Juseyo..”Apa itu!! Oh, Tuhan.. Lindungi hambamu yang manis ini. Segera ku percepat langkahku namun suara itu semakin terdengar. Tidak.. Tidak.. Jangan ikuti aku hantu! “Salyeo Juseyo Jebalhh..”Aku pun terhenti, ku tengokan kepalaku hingga akhirnya kulihat sebuah mobil yang terlihat sudah hancur menabrak pohon yang tak jauh dari pandanganku. Seketika aku membulatkan mataku kala melihat seseorang didalam sana. Orang itu terkapar diatas stir mobil dan menghadapku, aku masih terpaku. Bagaimana tidak?!! In.. Ini seperti kejadian itu, tidak.. tidak kumohon jangan lagi.

AUTHOR P.O.V

Pria itu menatapnya dengan darah yang terus mengalir dari pelipisnya, Bahu Jikyung semakin bergetar, kilasan kejadian masalalu itu kembali berputar diotaknya, seperti rol-an film yang memutar kembali. Namun berbeda, langkahnya perlahan maju dengan bergetar, ia menghampiri orang yang kini tengah menunjuknya. “No..Nona-hh.. Tol-Tolo—ng..”Pinta orang itu bersusah payah. Airmata Jikyung perlahan mengalir, “Jikyung-ahh pergilah.. Mobil ini akan segera meledak, cepat selamatkan dirimu” “Tidak mau!! Aku ingin bersama Appa.. hiks.. Appa.. Appa hikss” “Jikyung-ah.. Berbahagialah dengan Oppamu hem.. Sekarang keluarlah” “Shirreo!! Hikss.. Aku ingin bersam-hiks bersama Appa…” “Ji-yya Kel-Keluarhh” ‘DUARRR…’ “APPA!!!!”. Jikyung kembali terdiam, kata-kata terakhir ayahnya kembali teringat. Airmata itu mengalir dengan derasnya “Sal-Sallyeo.. Ju—“Ucap orang itu terpotong, mata Jikyung semakin membulat saat melihat orang itu sudah tak sadarkan diri. Seolah diberi kekuatan oleh mendiang Ayahnya, Ia segera berlari menuju mobil itu, Ia mencoba membuka itu namun susah, “Tak ada pilihan lain”Lirihnya. Ia pun mengedarkan pandangannya kemudian menemukan sebuah batu cukup besar kemudian memecahkan kaca mobil tersebut kemudian membuka mobilnya dari dalam. Dan langsung menarik pria itu menjauhi mobil yang sepertinya akan meledak sebentar lagi, tepat saat mereka sudah menjauhi mobil tersebut, suara ledakan dari mobil itu pun terdengar. Setelah menelepon ambulance dan menghentikan pendarahan yang terjadi ditubuh pria itu, Jikyung menatap nanar mobil yang sudah terbakar tersebut, jIka saja dulu Ia menuruti perkataan Ayahnya, mungkin bisa saja Ia menelepon Ambulance lebih cepat. Lamunannya terbuyarkan kala suara mobil Ambulance mendekatinya, Ia pun segera menghampiri Pria itu. “Tu-Tuan kumohon bertahanlah..”Ujar Jikyung, pria itu masih tak sadarkan diri. Hingga akhirnya Ambulance membawa mereka.

HOSPITAL

Jikyung memegang dompet serta ponsel milik pria yang Ia tolong tadi, sebelum pria itu masuk ke ruang Gawat Darurat. Para perawat memang memberikan semua barang disaku pria itu. Ia pun segera membuka dompetnya, hei! Jangan berfikir jika Ia akan mencuri, Ia pun segera mengambil Kartu Tanda Penduduk yang terselip didalamnya, segera Ia baca. “Cho Kyuhyun..”Lirihnya sambil membaca tulisan di KTP pria itu. “Jadi namanya Cho Kyuhyun..”Lirihnya, Iapun teringat suatu hal. Segera Ia raih ponsel pria bernama Kyuhyun itu dan mencari sebuah kontak nama dan segera menekan nama “Cho Ah RaYah.. Mungkin saja itu Istri nya, karena marga mereka sama. “YAK!! Kyu kau dimana?!! Kau tau betapa khawatirnya Eomma eoh?!! Katakan kau dimana!!”Teriak seseorang disebrang sana, “Enghh.. Jeosonghamnida, apakah ini keluarga dari Tuan.. Tuan Cho Kyu Hyun”Ujarnya takut “Ehh? Seorang gadis? Ne aku keluarganya, Neon  nuguseyo?”Tanya Ahra merendahkan nada suaranya “Begini, Tuan Cho sekarang berada dirumah sakit. Ia sepertinya tadi mengalami kecelakaan”Jawabnya “M..Mwo?!! Kecelakaan? Arrasseo.. Sekarang Ia dirawat dimana?”Tanya Ahra “Tuan Cho Kyuhyun dirawat di rumah sakit Seoul”Ujar Jikyung, lalu Ahra memutuskan sambungan telepon tersebut. “Ey?”Kagetnya saat mengetahui Ahra memutuskan sambungan telepon secara sepihak, yah.. bisa Ia maklumi.. Mungkin orang itu khawatir dengan suaminya. Jikyung pun terdiam seraya terduduk di bangku rumah sakit itu, lalu tak lama kemudian sang dokter pun keluar dari ruang gawat darurat tersebut. “Bagaimana uisa-nim?”Tanya Jikyung “Ah begini, Nona. Tuan Cho mengalami benturan yang cukup keras dikepalanya, Ia harus segera di Operasi. Apakah anda wali dari pasien?”Tanya dokter itu, Jikyung menggaruk tengkuknya “Annimida, geundae say..Saya-“Ucapannya terpotong kala suara langkah kaki, bukan lebih tepatnya lari terdengar, Ia pun menoleh dan mendapati dua pasangan yang sudah paruh baya serta seorang gadis cantik yang sepertinya lebih tua darinya. “Uisa-Nim.. Apakah Kyuhyun-ku baik-baik saja? Bagaimana keadaannya?”Tanya Wanita paruh baya itu, “Apakah anda wali Pasien?”Tanya Dokter yang menangani Kyuhyun itu “Ne.. Saya Ibunya”Jawab Ny.Cho “Ah.. Anda bisa ikut saya keruangan saya, saya akan menjelaskannya lebih rinci”Jawab Dokter itu seraya berjalan diikuti Ny.Cho dan Tn.Cho dibelakangnya. Ahra terdiam menatap kepergian kedua orangtua itu, kakinya benar-benar lemas. Namun sejenak Ia menyadari seseorang disampingnya, “Neon.. Apakah-“Tanya Ahra terpotong “Ne, AnnyeongHaseyo.. Saya yang menelepon Nona tadi, Saya menemukan mobil Tuan Kyuhyun menabrak pohon tadi. Jadi saya segera membawanya kerumah sakit. Mohon maaf saya telah lancang membuka-buka pons-“Belum sempat Jikyung melanjutkan kata-katanya tadi, gadis dihadapannya itu kini sudah memeluknya. “Gomawo.. Terima kasih telah menyelamatkan Uri Kyuhyun.. hiks.. Gomawoyo… hiks”Tangis Ahra, Jikyung yang terkaget hanya bisa mengelus pelan punggung Ahra, gadis ini pasti begitu mencintai pria bernama Cho Kyuhyun tadi hingga menangis terisak begini. Ahrapun melepas pelukannya seraya menatap Jikyung “Siapa namamu?”Tanya Ahra “Kim.. Kim Jikyung Imnida”Jawabnya “Sekali lagi, terima kasih telah menyelamatkan Nae dongsaeng Jikyung-ssi”Ujar Ahra “Eh? Jadi dia kakaknya, kukira istrinya”Batin Jikyung “Geurom, saya pamit dulu. Ini sudah larut.. Annyeonghi jumuseyo”Pamit Jikyung “Kalau begitu ku antar hmm? Tak baik jika seorang gadis pulang jam segini, ini sudah hampir mau pagi”Tawar Ahra “Tap-Tapi..”Lirih Jikyung “Tak apa, Kyuhyunnie akan baik-baik saja. Dia orang yang kuat, kumohon jangan menolak Jikyung-ssi”Ujar Ahra, Jikyung pun akhirnya mengangguk, menerima tawaran gadis itu.
SKIP

“Sekali lagi terima kasih atas tumpangannya Nona Cho”Ujar Jikyung membungkuk pada Ahra, “Tidak.. Jangan panggil aku begitu, panggil saja Eonnie. Mulai sekarang kau adikku juga”Ujar Ahra, “Engh.. Ne, Jeongmal Gomawoyo Eonnie”Jawab Jikyung menuruti perkataan Ahra “Geurom, masuklah ini sudah larut. Kedua orangtuamu pasti khawatir..”Titah Ahra, Jikyung hanya tersenyum miris mendengar kata kedua orangtua. “Jenguklah Kyunnie sekali-kali, ku yakin dia pasti senang jika kau mengunjunginya, Kalau begitu aku pamit hmm,,”Pamit Ahra kemudian pergi dengan mobilnya. Jikyung pun berbalik, berjalan menuju rumahnya. Ia pun membuka pintu rumahnya hingga membuat dua orang itu menoleh padanya. “Ji-yya!!”Teriak salah satu orang itu menghampiri Jikyung “Jongie Oppa”Lirihnya terkaget “Kau darimana saja?!! Apa kau tak tau betapa khaw- Bajumu.. Kenapa penuh darah? Apa yang sudah terjadi? Apa kau terluka? Apa kau baik-baik saja? Ji-yya ada apa?!”Orang yang Ia panggil ‘Jongiee Oppa’ itu kini memberinya pertanyaan yang bertubi-tubi. Berbeda dengan pria yang sedari tadi memfokuskan dirinya pada layar televisi. “Anniyo, Nan Gwaenchanayo Oppa.. Tadi hanya saja ada sebuah kecelakaan..”Jawab Jikyung “Kecelakaan? Kau kecelakaan apa Ji-yya.. Apa kau tak apa? Apa ada yang terluka?”Panik Jongjin sang kakak “Anniyo, tadi aku menolong seseorang yang terlibat kecelakaan”Jawab Jikyung “Jinjayo? Benarkah kau tak apa? Syukurlah..”Lega Jonjin “Benarkah? Kau menyelematkan? Atau malah kau sendiri yang membunuh orang itu? Sampai kapan kau akan terus menjadi pembunuh?”Pria yang sedari tadi menatap layar TV itu beranjak sambil melewati Jikyung dan Jongjin meninggalkan luka yang mendalam dihati Jikyung kala mendengar kata-kata itu.  Iapun hanya menunduk menutupi airmatanya yang sudah membendung seperti danau dipelupuk matanya. “HYUNG!!”Kesal Jongjin sambil menatap punggung Yesung yang kini menaiki tangga rumahnya. “Gwaenchanayo Oppa..”Ujar Jikyung seraya menenangkan Jongjin, Pria itu hanya menghela nafas, kemudian menatap adiknya penuh kasih sayang “Kalau begitu, kau mandilah, makan lalu beristirahat.”Titah Jongjin sambil mengelus kepala Jikyung, gadis itupun mengangguk kemudian berjalan menuju kamarnya.


T.B.C.

Tidak ada komentar: